Langkah Senyap Ismu Ditangkap
Sementara itu, dalam OTT yang digelar di Samarinda dan Kutai Timur, Tim KPK mengamankan delapan orang. Mereka langsung dibawa ke Polresta Samarinda untuk menjalani pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan di Polresta Samarinda, kedelapan orang tersebut langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK.
Adapun terkait sejumlah uang yang turut diamankan dalam OTT, Ali mengatakan saat ini barang bukti tersebut masih dalam proses penghitungan.
*****
OTT kali ini menambah daftar pasangan suami istri yang ikut ditangkap KPK. Ismunandar merupakan politisi Partai NasDem, sementara istrinya politisi PPP. Partai pemenang pileg di Kutim.
Sejumlah nama pejabat lainnya yang ikut ditangkap adalah Kepala Bapenda Kutim Musyaffa Musa, Kepala BPKAD Kutim Suriansyah (Anto), dan beberapa nama lainnya.
Penangkapan Bupati Kutim beserta istri terjadi di sebuah hotel di Jakarta. Belakangan diketahui pada saat itu keduanya sedang bersama Kadis Bapenda. Perjalanan Ismu dan istri bukan karena adanya panggilan KPK, melainkan melakukan kunjungan ke Jakarta dalam rangka menerima suatu penghargaan dari Kementerian, Kamis (2/7). Kunjungan itu sekaligus untuk menghadiri pertemuan rapat pembahasan tapal batas daerah.
Anggota DPRD Kutim dari koalisi PPP Uce Prasetyo mengatakan, kabar OTT oleh KPK terhadap Bupati Kutim baru diketahuinya dari media. Uce merasa sangat perihatin dengan kejadian tersebut, sebab orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kutim turut terlibat bersama dengan sejumlah pejabat tinggi lainnya.
“Dalam kapasitas saya sebagai anggota DPRD yang juga masyarakat Kutim, tentunya sangat perihatin dengan kejadian ini. Semoga bapak dan ibu diberi kesehatan agar bisa melewati musibah ini,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (3/7/20).
*****
TIDAK ADA KAITAN DENGAN PILKADA
Dalam keterangan media, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengaku, OTT ini tak ada kaitannya dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kutim Desember nanti. Hal ini dijelaskan Nawawi menjawab pertanyaan dari wartawan ketika jumpa pers malam tadi.
“Soal pilkada dan jabatannya sebagai Bupati dan Istrinya sebagai ketua DPRD, kita serahkan kepada masyarakat Kutim. Biar mereka yang menilai. Karena itu pilihan masyarakat,” ujar Nawawi singkat.
Nawawi mengakui, jika KPK telah menangkap sang bupati dengan istrinya di sebuah hotel di Jakarta. Di lokasi tersebut juga ada Kepala Bapenda Kutim.
Menurutnya, KPK sudah mengintai Ismu sejak Februari lalu. Hal itu berawal dari informasi masyarakat. Kemudian KPK melakukan penyadapan telepon terhadap sang bupati. Nawawi menyebutkan bahwa ini adalah penyadapan pertama yang dilakukan lembaga anti rasuah itu setelah adanya revisi UU KPK No 19 Tahun 2019.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa OTT yang dilakukan terhadap Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur Ismunandar, pada Kamis (2/7) malam, terkait dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji pengadaan barang dan jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: