Tersisa Satu Pasien Positif, Kini Kukar Punya Alat RT-PCR

Tersisa Satu Pasien Positif, Kini Kukar Punya Alat RT-PCR

KUKAR, DiswayKaltim.com – Perkembangan penanganan kasus Coronavirus Disease -19 (COVID-19) di Kutai Kartanegara menggembirakan. Hingga kemarin, hanya tersisa satu pasien positif yang masih dalam perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kutai Kartanegara Martina Yulianti, Kamis (2/7/2020) mengumumkan kesembuhan tiga pasien. Dengan demikian, jumlah pasien yang sembuh sudah mencapai 68 kasus.

Ketiga pasien yang dinyatakan sembuh tersebut yakni KK-52 (41) pasien perempuan dari Kecamatan Loa Janan. Lalu, KK-62 (46) pasien laki-laki dari Kecamatan Muara Kaman. Terakhir, KK-66 (25) seorang laki-laki dari Kecamatan Sebulu.

Dijelaskan Martina, KK-62 dan KK-66 merupakan pelaku perjalanan yang akan bekerja di Kutai Kartanegara. "Yang bukan pelaku perjalanan KK-52," ujarnya pada Disway Kaltim.

Dengan tersisa satu pasien yang dirawat, Martina menyebut jika kondisi COVID-19 di Kutai Kartanegara masih terkendali dengan baik. Selain tersisa satu pasien yang dirawat, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih menjalani isolasi sebanyak 13 orang. Sementara kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak ada yang dirawat. "Artinya kita (Kukar) sudah hampir aman," tambah Martina.

Bahkan Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara secars bertahap akan terus melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) maupun tes swab tenggorok massal kepada masyarakat.

PUNYA ALAT RT-PCR

Setelah sebelumnya melakukan pengadaan alat Tes Cepat Molekuler (TCM). Kini RSUD AM Parikesit Kutai Kartanegara kembali memiliki alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Yang memiliki kapasitas pemeriksaan yang lebih banyak.

Angaran pengadaan bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kutai Kartanegara. Yang memang dialokasikan melalui anggaran penanganan COVID-19. Dengan angka mencapai Rp 3 miliar.

Alat ini diklaim mampu memeriksa sebanyak 192 sampel swab tenggorok per harinya. Sedangkan untuk alat TCM sendiri, hanya mampu memeriksa 14-16 sampel per hari.

"Jadi mampu memeriksa (kurang lebih) 200 sampel per hari," ujar Kepala Instalasi Laboratorium RSUD AM Parikesit Kukar Edison Harianja, Kamis (2/7/2020).

Sejauh ini, pemeriksaan swab tenggorok masih sebatas untuk pasien di Kutai Kartanegara saja. Belum ada menerima pemeriksaan sampel dari daerah lain yang ada di Kalimantan Timur.

Hal ini dikarenakan sedikitnya sudah ada tiga daerah yang telah memiliki alat tes bio molekuler. Seperti Kota Samarinda di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kalimantan Timur, dan RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: