Presiden China Dukung Palestina, Tolak Perampasan Tepi Barat oleh Israel
Beijing, Diswaykaltim.com - Aneksasi wilayah Palestina yang dilakukan Israel mengundang komentar dari China. Beijing bahkan menolak upaya penggabungan wilayah yang tengah dilakukan di Tepi Barat.
Dalam sebuah wawancara dengan Palestine News & Information Agency (WAFA), Duta Besar China untuk Palestina Guo Wei mengecam tindakan sepihak Israel. Ia berujar, hal tersebut akan merusak perdamaian dan stabilitas.
Di kesempatan yang sama, ia pun membeberkan empat poin khusus ide Presiden China Xi Jinping tentang penyelesaian masalah Israel dan Palestina.
Pertama, Xi meyakini setiap penyimpangan dari konsensus internasional tentang masalah Palestina harus dihindari. Kedua, solusi dua pihak adalah garis bawah keadilan dan keadilan internasional dan sejarah tidak bisa dibalik.
Ketiga, dari proposal tersebut, tambah Guo, China mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh berdasarkan perbatasan 1967. Dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. “Bahwa hak-hak nasional rakyat Palestina tidak dapat dicabut dan tidak boleh diperdagangkan,” katanya.
Keempat, dari proposal tersebut, hak Israel untuk hidup juga harus sepenuhnya dihormati. Resolusi PBB yang relevan, prinsip “tanah untuk perdamaian” harus diperhatikan dan ditegaskan kembali.
Konflik antara Israel dan Palestina dimulai sejak 1948. Dari saat itu hingga kini, kedua negara tersebut kerap berkonflik dan tak jarang saling serang menggunakan senjata satu sama lain.
Sebelumnya, ide solusi konflik Israel-Palestina juga diutarakan Presiden AS Donald Trump. Awal 2020, presiden ke-45 AS itu membuat resolusi konflik Israel-Palestina. Dengan membuat peta baru negara Palestina.
Ada beberapa poin yang diusulkan Trump. Antara lain Yerussalem dijadikan sebagai ibu kota Israel. Selain itu, Israel akan mempertahankan Lembah Yordan. Semua permukiman Israel di Tepi Barat seluas mungkin.
Ini juga mencakup 15 permukiman terisolasi, yang akan menjadi bagian dari negara Palestina. Dalam pemukiman-pemukiman itu, Israel tidak boleh membangun apa pun.
Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan memiliki akses ke pemukiman yang terisolasi itu. Israel akan mengendalikan keamanan dari Sungai Jordan hingga Laut Mediterania.
IDF tidak diharuskan untuk meninggalkan Tepi Barat. Tidak akan ada perubahan pada pendekatan Israel ke Yudea dan Samaria. (cnbc/qn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: