Berpotensi Tersebar di Dunia, Virus Flu Babi yang Baru Infeksi 4,4 Persen Warga China

Berpotensi Tersebar di Dunia, Virus Flu Babi yang Baru Infeksi 4,4 Persen Warga China

Kata Honglei, gen G4 berpotensi mengarah pada penularan dari manusia ke manusia. Maka, ia menilai perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat.

Meski virus itu bisa berpindah ke manusia, tetapi pada kebanyakan kasus, virus ini tidak menular antar manusia. Dua kasus infeksi G4 sudah pernah didokumentasikan. Namun, kedua infeksi itu tidak menular ke manusia lain.

Sehingga, Ahli Biologi Evolusi dari US National Institutes of Health’s Fogarty International Center, Martha Nelson menganggap potensi virus ini menular antar manusia cukup rendah.

“Kemungkinan varian tertentu ini akan menyebabkan pandemi agak rendah. Namun influenza dapat mengejutkan kita dan ada risiko bahwa kita mengabaikan influenza dan ancaman lain saat ini,” katanya.

Namun ia mengingatkan, pada 2011 lalu, tak seorang pun yang tahu jika H1N1 bakal menjadi pandemi. Wabah ini baru mendapat perhatian ketika kasus infeksi manusia pertama muncul pada 2009.

Nelson juga sempat menyinggung sampel penelitian Honglei dan tim yang cukup kecil. Menurutnya, sampel untuk temuan ini perlu diperbesar.

Menanggapi hasil penelitian tersebut, Kepala Departemen Kedokteran Hewan dari Universitas Cambridge Jame Wood pun menyarankan untuk memperketat pemantauan orang-orang yang bekerja di peternakan babi.

“Pekerjaan ini datang sebagai pengingat yang baik bahwa kita secara terus-menerus menghadapi risiko munculnya patogen zoonosis baru,” kata Wood.

Infeksi zoonotik disebabkan oleh patogen yang menular dari hewan ke manusia. Untuk meningkatkan kewaspadaan, Sun juga meminta agar segera dibuat vaksin. Untuk mencegah infeksi virus ini pada manusia dan babi. (cnn/qn)

Sumber Berita: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200630133523-199-519025/flu-babi-g4-virus-baru-infeksi-44-persen-warga-china

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: