Ikhtiar Mewujudkan dan Menguatkan Ketahanan Keluarga

Ikhtiar Mewujudkan dan Menguatkan Ketahanan Keluarga

Saling membantu dalam pengasuhan anak yang berkualitas dengan intensitas dialog bersama anak yang membangun kekuatan 4C dalam pembelajaran di rumah. Ini skill penting yang harus dikuasai pada abad ke-21 oleh generasi ke depan: critical thingking (berpikir kritis), creativity (kreatif), collaboration (bekerja sama), dan communication (komunikasi). Selanjutnya, mampu beradaptasi menyelesaikan masalah dengan kondisi yang tak terduga. Seperti kondisi pandemi COVID-19 yang tiba-tiba melanda dunia, termasuk Indonesia. Bukan sekadar mengancam kesehatan, namun juga berdampak pada ketahanan ekonomi keluarga. Dan yang sangat penting diperhatikan adalah saling menguatkan dengan nilai-nilai agama.

Terkait nilai agama, penelitian Global the Family Strengths Research Project yang dilakukan pada ribuan keluarga di 25 negara, salah satu temuan pentingnya bahwa nilai-nilai  dan keyakinan yang dianut oleh keluarga sangat berpengaruh dalam menguatkan keluarga.

Ada banyak motivasi menguatkan ketahanan keluarga dalam nilai-nilai agama. Contohnya perintah agama Islam dalam surah An Nisa ayat 9, “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

PERAN NEGARA

Ketahanan nasional adalah hal penting yang harus diperjuangkan oleh seluruh anak bangsa. Dan modal penting ketanahan nasional adalah ketahanan keluarga.  Kondisi negara ini di masa depan sangat bergantung pada kualitas generasi yang dididik hari ini. Generasi yang sedang dipersiapkan oleh lebih dari 80 puluh juta keluarga dan sekitar 2,9 juta guru di Indonesia.

Banyak di antara keluarga itu yang kondisinya lemah. Ada yang lemah segi mental spiritual. Ada yang lemah dari faktor ekonomi, faktor sosial, ataupun psikologis. Lalu bagaimana mereka mampu melahirkan generasi yang kuat berkualitas? Negara harus berperan mendorong tumbuhnya keluarga yang kuat. Keluarga kuat niscaya mencetak generasi berkualitas.

Perlu adanya kebijakan ketahanan keluarga bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain pengarusutamaan gender (PUG), pemerintah perlu juga membuat strategi nasional pengarusutamaan ketahanan keluarga. Jika payung hukumnya belum ada, perlu didorong untuk mewujudkan UU Ketahanan Keluarga.

Semoga para wakil rakyat peduli dengan ketahanan keluarga. Karena ini tentang kita. Tentang kekuatan generasi kita ke depan. Juga tentang nasib peradaban Indonesia masa depan. Mari kuatkan ketahanan keluarga kita. (*Guru MTsN Samarinda dan Pengurus JSIT Kaltim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: