Sukanah, TKI yang Dijadikan Budak Tanpa Gaji selama 10 Tahun di Suriah

Sukanah, TKI yang Dijadikan Budak Tanpa Gaji selama 10 Tahun di Suriah

Damaskus, Diswaykaltim.com - Menjadi pekerja imigran di negeri orang memang bukan pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Sering kali para pekerja imigran justru mendapat perlakuan tidak baik dan sewenang-wenang dari atasan mereka.

Bahkan yang paling parah ada pula pekerja imigran yang diperlakukan layaknya budak tak berharga dan terus mendapat siksaan yang kejam dari tuannya.

Hal ini pula yang dialami Sukanah (33), warga Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten. Selama hampir 10 tahun, keberadaan Sukanah tak diketahui oleh keluarganya. Bahkan sejak menjadi TKI satu dekade terakhir, dia tak mendapat gaji. Setiap hari, Sukanah seakan berada di ujung kematian. Hal tersebut lantaran tempat dia bekerja dekat dengan lokasi serangan rudal.

Mulanya pada 2009, Sukanah pergi ke Suriah untuk menjadi pekerja imigran di sana. Saat itu, sebuah agen penyalur tenaga kerja menawarkan Sukanah bekerja di Suriah. Negara yang sedang berkonflik. Baru sembilan bulan bekerja, rumah majikannya hancur karena serangan rudal di tengah konflik Suriah.

Suami dan anak majikannya bahkan meninggal dunia terkena serangan rudal tersebut. Namun, kala itu Sukanah dan majikannya sedang tak berada di rumah.

“Karena tidak kuat untuk menggaji, majikannya akhirnya menjual Sukanah ke majikan baru,” kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banten, Maftuh Salim, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, belum lama ini.

Namun sayang, majikan baru Sukanah tak sebaik sebelumnya. Bahkan selama 10 tahun bekerja, dia tidak pernah menerima gaji.

Sukanah juga dilarang berkomunikasi dengan dunia luar dan keluarga. “Sukanah disekap selama 10 tahun lebih. Gajinya enggak dibayar,” ujarnya.

Lantaran tak pernah terdengar kabarnya, pihak SBMI membuat video pencarian Sukanah dan mengunggahnya di YouTube. Akhirnya Sukanah melihat video tersebut melalui ponsel yang dibelinya secara diam-diam.

Sukanah pun menghubungi SBMI Banten. Agar bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Serang. Dia membuat vlog yang menjelaskan kondisinya beserta alamat tempat tinggalnya. Video tersebut dikirimnya ke SBMI.

“Dia melihat wawancara kami dengan keluarga Sukanah. Sukanah menghubungi kami untuk bisa berkomunikasi dengan keluarganya,” bebernya.

Pada 21 Juni 2020, Sukanah akhirnya bisa diselamatkan setelah SBMI berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia untuk menyelamatkannya di Suriah. Kini, Sukanah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Suriah.

Meski begitu, kepulangan Sukanah belum bisa dipastikan. Hal tersebut karena di harus mengurus persidangan dengan majikannya. Tindakan tersebut dilakukan agar Sukanah bisa mendapatkan gaji selama 10 tahun saat bekerja di Suriah.

“Kami membuat surat diplomatik ke negara ataupun presiden. Agar secepatnya gajinya itu diperjuangkan,” katanya. (pd/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: