Kukar Dapat Alokasi dari Kemendikbud Rp 15 Miliar
KUKAR, DiswayKaltim.com - Bidang pendidikan masih menjadi fokus utama di Kabupaten Kutai Kartanegara. Pembenahan sarana dan prasarana sekolah mendapat perhatian khusus. Lantaran di tengah-tengah sekolah yang terbangun lengkap dan megah. Masih ada sekolah yang jauh dari kata layak, untuk digunakan sebagai tempat belajar-mengajar.
Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Kabupaten Kutai Kartanegara mendapatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Yang teranggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, sebesar Rp 15 miliar lebih. Nilai yang patut disyukuri, meskipun menurun dibanding 2019 yang mencapai Rp 17 miliar lebih.
"Untuk 2020 sekitar 39 sekolah yang mendapatkan bantuan DAK dari APBN," ujar Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikbud Kukar Tulus Sutopo pada Disway Kaltim, Minggu (28/6).
Bentuk pengelolaan dan pemanfaatan DAK di 39 sekolah dasar (SD) dipastikan berbeda. Yakni dalam bentuk rehabilitasi berat ruang kelas, ruang guru, pembangunan ruang kelas inklusi, pembangunan toilet dan perpustakaan.
Selain itu juga untuk pembangunan ruang guru, pembangunan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), serta pembangunan ruang kelas baru (RKB).
Tidak hanya itu, pemanfaatan DAK juga untuk pemenuhan dan pengadaan buku koleksi perpustakaan, pengadaan alat untuk belajar mengajar siswa. Saat ini yang sedang proses pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam prosesnya, Tulus Sutopo memastikan Disdikbud Kukar akan terus melakukan pendampingan kepada 39 sekolah yang tersebar di 11 kecamatan di Kutai Kartanegara. Baik pada proses perencanaan, pelaksanaan hingga proses pelaporannya nanti. "Kita dampingi semua," tambahnya, lagi.
Sekadar diketahui, ini merupakan kali keempat Kabupaten Kutai Kartanegara mendapatkan suntikan DAK melalui APBN. Yakni sejak 2017. Dengan rincian Rp 6 miliar pada 2017, Rp 7 miliar pada 2018. Pada 2019 mendapatkan Rp 17 miliar dan tahun ini mencapai Rp 15 miliar lebih.
Tulus Sutopo menyebut, tiga tahun berjalan Kutai Kartanegara terus menorehkan penilaian terbaik dalam hal pelaksanaan dan pelaporan. Dan Disdikbud Kutai Kartanegara mengharapkan Panitia Pembangunan Sekolah (P2S), yakni kepala sekolah dan jajarannya untuk melaksanakan kegiatan ini sebaik mungkin.
"Karena akan menjadi barometer pemberian bantuan di tahun-tahun berikutnya," kata Tulus.
Terkait 39 sekolah yang akan mendapatkan alokasi DAK dari Kemendikbud RI. Merupakan sekolah-sekolah yang melalui berbagai verifikasi. Namun yang menjadi acuan utama ialah terkait status lahan dan surat tanah yang jelas dan harus valid. Termasuk upaya sekolah itu sendiri untuk mengajukan proposal permohonan dana DAK. (mrf/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: