Pecinta Bonsai Balikpapan Rangkai Bonsai seperti Burung Kakak Tua

Pecinta Bonsai Balikpapan Rangkai Bonsai seperti Burung Kakak Tua

Agus Santoso saat menunjukkan karyanya kepada media ini, kemarin. (Andrie/Disway)

Balikpapan, Diswaykaltim.com – Anjuran di rumah saja membuat Agus Santoso (58) semakin kreatif. Lelaki yang tergabung dalam Sedulur Bonsai Balikpapan (SBB) ini, mengkreasikan bonsai yang unik dan langka.

Adalah bonsai kelapa, yang dibuatnya menyerupai hewan burung. Serta hewan lainnya.

Saat Diswaykaltim.com menyambangi kediamannya di Jalan Indra Killa, Balikpapan Utara, Agus bersama beberapa pecinta bonsai lainnya sedang membersihkan bonsai.

"Biasanya sebelum ada corona kami suka kumpul bareng. Tapi saat ini hanya melalui grup WA," ujarnya mengawali perbincangan.

Dalam membuat bonsai kelapa, ia terkadang harus hunting terlebih dahulu. Ke sejumlah kawasan yang memiliki limbah kelapa. Sebut saja kawasan Kariangau, Manggar, Lamaru hingga Samboja. Dari limbah kelapa ini lah, Agus bersama anggota SBB lainnya mulai membuat bibit.

"Membuatnya mudah. Dari tunas kecil ini, mulai dibelah dulu. Setelah tiga bulan, akan keluar batang. Nanti dibelah lagi mulai batang hingga daun," ujarnya.

Seni membuat bonsai kelapa dengan bonsai kayu sangatlah berbeda. Bonsai kayu sejak kecil bisa dibuat sesuai keinginan, namun bonsai kelapa harus sangat telaten memperhatikan tunas, batang hingga daun. Jika salah, kegagalan berkembangnya sudah pasti akan mati.

"Untungnya ini limbah kelapa. Jadi jika gagal ya buang. Tapi jika berhasil tentu sangat istimewa dan ada kebanggan tersendiri," tambahnya.

Dari lantai dua halaman rumahnya, terdapat sejumlah bonsai kelapa yang berhasil dibuatnya. Terunik adalah bonsai kelapa dengan cabang dua. Selain itu adapula kelapa yang diukir menyerupai burung hantu, dan burung kakak tua. Bila dilihat kasat mata, ini seperti tanaman plastik. Namun jika diraba, terasa aslinya.

"Ini yang burung hantu baru tiga bulan. Dilihat memang seperti plastik. Yang sulit itu membuat cabang dua," terangnya.

Anggota SBB lainnya, Heri Purwanto (52) menjelaskan, bagi pecinta bonsai kelapa, klimaksnya adalah ketika melihat hasil bonsainya sehat dan kokoh.

"Batangnya sudah keluar dan berdiri kokoh. Daunnya sudah nyebar dan buah kelapa ada di dasarnya. Lebih lagi jika usianya sampai lama. Ini sempurna sekali," ujarnya.

Dari belasan tanaman tersebut, hanya ada satu yang menjadi andalan SBB. Yakni bonsai kelapa yang mencapai usia 25 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: