Mahasiswi Asal Penajam Sukses Berbisnis Skin Care Herbal

Mahasiswi Asal Penajam Sukses Berbisnis Skin Care Herbal

Khajjar Rohmah - Penajam Paser Utara

Bagi seorang wanita, menjaga kesehatan kulit merupakan salah satu kebutuhan setengah wajib. Utamanya kulit wajah. Para pemilik jiwa bisnis memanfaatkan tabiat itu sebagi ladang menghasilkan uang. 

Kalau kita mau memerhatikan, produk-produk kecantikan dan perawatan tubuh mendominasi iklan televisi. Dari pagi sampai menjelang pagi, iklan bedak, pewangi ketiak, sampo, pemutih wajah, silakan menambahkan—wara-wiri di tivi. Hal itu setidaknya mengindikasikan produk kecantikan memiliki pangsa pasar sangat besar.

Peluang ini ditangkap Liana, seorang  mahasiswi jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unmul angkatan 2017. Intuisi Ana yang tajam, mampu mengolah beras dan ketan hitam menjadi produk skin care. Alias perawatan kulit.  

Bedda Lotong Borneo (Belobo) dipilih sebagai merek dagang. Bedda Lotong diambil dari bahasa bugis. Yang berarti bedak hitam. "Bedda lotong memang sudah terkenal. Banyak produk sejenis. Punya saya, kita tambah kata Borneo untuk menunjukan ini produk lokal," jelas Ana kepada Disway Kaltim.

Ia merintis usaha ini, sejak 2016. Di daerah asalnya, di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Saat itu dirinya masih duduk di bangku kelas dua SMA. Awalnya bermodal duit Rp 300 ribu, ia membeli produk lulur sejenis.

Dia amati bahan pembuatannya. Kemudian dibantu ibu dan nenek, mulai mecoba meracik.  Selanjutnya belajar mengemas, hingga memasarkan. Usaha itu dia lanjutkan saat berkuliah. Menempuh pendidikan di Samarinda, menjadi berkah tersendiri bagi Ana. Karena bisa memperluas pangsa pasar.

Proses produksi masih dilakukan Penajam. Setiap pekan, produksi bisa menghabiskan 40 kilogram beras dan ketan hitam. Untuk diproses menjadi lulur dan masker.

Saat ini, Ana sudah memiliki  30 orang penjual ulang di Balikpapan, Banjar dan Samarinda. Per orang, bisa mengambil minimal 50 pieces lulur dan masker untuk dijual. Bahkan ia juga mengaku, melalui tangan penjual ulang, produknya sudah sampai dikirim ke luar negeri.

"Udah ada sampai ke Taiwan, kata salah satu reseller saya," kata Ana gembira.

Ia juga aktif memasarkan produknya secara online melakui Facebook, Instagram, Whats App dan market place, Shopee.

Produk lulur dan masker Belobo di bagi dalam dua versi. Yakni dalam bentuk serbuk dan liquid. Dengan kemasan 50 gram, 100 gram, dan 200 gram. Harga jual dipatok sesuai ukuran kemasan. Mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 37 ribu.  Versi serbuk bisa bertahan hingga 1 tahun sebelum kadaluarsa. Sedangkan versi liquid hanya bertahan selama 1 bulan di lemari pendingin.

Ana menyebut, berdasarkan pengakuan dari para pelanggannya, lulur produksinya selain berfungsi untuk kecantikan. Juga bermanfaat untuk kesehatan. Belobo dapat  menghilangkan bekas luka, jerawat dan meredakan gatal-gatal.

Ana pun menyebut bisnis skin care herbal memiliki prospek yang cemerlang. Karena setiap orang membutuhkan perawatan alami. Kuncinya harus terus meningkatkan   kualitas produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: