DMI Balikpapan Usulkan Izin Pembukaan Masjid secara Kolektif

DMI Balikpapan Usulkan Izin Pembukaan Masjid secara Kolektif

Solehudin Siregar. (dok)

Balikpapan, diswaykaltim.com - Seiring dengan pelonggaran ibadah, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan mengusulkan perijinan pembukaan masjid dan musala secara kolektif.

Hal ini untuk memudahkan para pengurus masjid dan musala, dalam membuat pernyataan kesiapan menggelar ibadah salat fardu dan kegiatan lainnya, dengan catatan, tetap mematuhi protokol kesehatan. "Ribet kalau satu persatu ijin ke pemkot atau ke kecamatan," ujar Ketua DMI Balikpapan Solehuddin Siregar, Senin (1/6).

Menurut data terakhir DMI, ada 451 masjid di Kota Minyak. Dengan adanya pelonggaran pelaksanaan ibadah, artinya pemerintah telah memberi kesempatan bagi seluruh rumah ibadah untuk mulai beraktivitas seperti sedia kala.

Ia menyebut 80 persen dari jumlah masjid dan musala di Balikpapan sudah bisa dipastikan akan menggelar salat jumat berjamaah, pada tanggal 5 Juni, mendatang. "Kita bersyukur masjid-masjid sudah diberi pelonggaran," ujarnya.

Secara teknis, usulan ijin secara kolektif  harus dibarengi dengan menyiapkan panitia khusus, yang terdiri dari para pengurus atau melibatkan ketua masjid. Panitia khusus ini nantinya bertanggungjawab terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, atau hand sanitizer, memberi imbauan penggunaan masker, serta saling mengingatkan menjaga jarak antar jamaah. "Walau masih menunggu surat edaran dari pemkot, keputusan dalam rapat akan saya share ke seluruh pengurus masjid," katanya.

Solehuddin mengakui sampai saat ini masjid di Balikpapan tetap taat aturan pemerintah untuk meniadakan kegiatan sementara, seperti Masjid Istiqomah, dan Islamic Center. "Masjid di jajaran tentara juga masih tutup," ungkapnya.

Meski sudah ada surat edaran dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, lanjutnya, masjid yang dibangun aparat TNI tidak serta merta dibuka tanpa mengikuti prosedur yang berlaku. Karena petunjuk pelaksanaannya tetap harus menunggu komando dari panglima TNI. "Kita nggak berani mendahului," imbuhnya. (ryn/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: