Antisipasi Penambahan Penduduk ke PPU, Disdukcapil Siapkan Blanko KTP

Antisipasi Penambahan Penduduk ke PPU, Disdukcapil Siapkan Blanko KTP

Penajam, DiswayKaltim.com - Pertambahan penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus meningkat tahun ini. Untuk itu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) PPU telah melakukan beberapa persiapan.

Kepala Disdukcapil PPU Suyanto menuturkan, pihaknya telah mempersiapkan blanko KTP elektronik untuk menghadapi arus urbanisasi ke PPU.

"Kami sudah lakukan antisipasi adanya lonjakan urbanisasi.  Di antaranya mempersiapkan blanko KTP," ujarnya, Kamis (29/5/2020).

Ia membeberkan, saat ini pihaknya tidak kesulitan dalam persiapan kebutuhan blanko KTP elektronik. Pasalnya, telah ada perwakilan Dukcapil di tingkat provinsi yang memiliki tugas untuk memotong birokrasi pengirim blanko tersebut hingga ke daerah.

"Kami tinggal membuat surat permohonan, jadi langsung dikirim dengan cepat. Kami tinggal ke Balikpapan saja untuk mengambil," urainya.

Lagi pula, lanjut Suyanto, pihaknya telah melakukan persiapan pertambahan jumlah penduduk seiring ditetapkannya PPU sebagai lokasi ibu kota negara baru Indonesia.

"Kami persiapan arus pendatang baru sudah siap sudah sejak jauh hari. Apabila nanti ada kendala, kami lihat lagi kendalanya apa," katanya.

Selain itu, pihaknya juga terus memaksimalkan tiap program. Seperti registrasi dan pencetakan secara online. Pun program jemput bola untuk kepengurusan pembuatan KTP.

Hal itu terus dilakukan guna mengantisipasi lonjakan arus urbanisasi ke PPU. Prediksi itu bukan tanpa alasan. Usai Idulfitri ini saja jumlah pendatang yang akan masuk ke PPU ada sekira 400 hingga 500 orang. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan pendatang yang masuk pada awal 2020, yaitu sekira 300 orang. Jumlah yang masuk dua kali lipat dari penduduk PPU yang pindah ke luar daerah.

"Per harinya, ada lebih dari 10 orang yang mengurus surat perpindahan penduduk ke PPU. Yang pindah ada 5, yang masuk ada 15. Kira-kira seperti itu," sebutnya.

Suyanto menyebutkan, perpindahan penduduk terjadi berasal dari warga yang juga tinggal di Kalimantan Timur (Kaltim). Seperti Balikpapan dan Samarinda. Namun, perpindahan juga didominasi oleh warga dari luar Pulau Kalimantan. "Yang paling banyak dari pulau Jawa dan Sulawesi," tuturnya.

Namun begitu, ramainya perpindahan penduduk ke PPU sudah sejak awal isu penunjukan wilayah ibu kota negara baru Indonesia ke wilayah ini. Meski tren menurun selama masa pandemi COVID-19. "Tapi mulai sebelum lebaran kemarin sudah ramai lagi," ujarnya.

Ia menjelaskan, jumlah warga pendatang itu yang membawa surat pindah resmi ke PPU. Menurut catatannya, penduduk pendatang yang mengurus surat pindah masuk usai Idulfitri akan terus meningkat per harinya.

"Untuk memantau arus urbanisasi itu, kami berkoordinasi dengan camat, lurah, kepala desa," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: