Mendagri Sarankan Pilkada Serentak Tetap Dilaksanakan pada 9 Desember
Mendagri Tito Karnavian dalam RDP bersama DPR RI, Rabu (27/5/2020) siang. (Ariyansah) Jakarta, DiswayKaltim.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Jenderal Pol. (Purn) Tito Karnavian menyarankan agar Pilkada Serentak tetap dilaksanakan pada 9 Desember 2020. Itu disampaikan dalam pemaparannya tentang situasi Indonesia di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pada Rapat Kerja dan RDP Virtual DPR RI bersama Mendagri, KPU dan Bawaslu RI, Rabu (27/5/2020) siang. Dengan agenda pembahasan tentang Pilkada Serentak. "Kami kira, pilkada pada 9 Desember tetap dilaksanakan. Namun untuk protokol kesehatan betul-betul kita komunikasikan dan koordinasikan," katanya dalam rapat tersebut, sekira pukul 13.45 WIB. Sebelum menyampaikan itu, Tito memaparkan kondisi dan situasi Indonesia di tengah pandemi. Mulai dari penyebaran Covid-19, tren pertumbuhan kasus di daerah-daerah serta langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah dalam menangani dampak penyebaran virus. Disebutkan Tito, tak hanya Indonesia yang menghadapi pemilu. Ada 47 negara di dunia yang menghadapi pemilu di tengah pandemi. Dan beberapa di antaranya telah terlaksana. Seperti Korea Selatan (Korsel) pada 15 April lalu. "Ada juga negara lain yang menghadapi pemilu, baik pemilu nasional maupun lokal. Korsel sudah selesai. Sebagian negara sudah selesai, ada juga negara yang belum. Kalaupun ada penundaan, bukan (penundaan) tahun. Tapi hanya bulan. Yang terakhir, penundaannya Oktober," bebernya. Bila Indonesia tetap melaksanakan di 9 Desember, maka Indonesia jadi negara terakhir di dunia yang melaksanakan pemilu di tengah pandemi Covid-19 tahun 2020. Pemilu tetap dijalankan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan protokol kesehatan. "Rata-rata mereka banyak variasi. Yang standarnya, tetap melaksakan protokol kesehatan, jaga jarak, dan lain-lain. Petugasnya, bagi daerah yang dinilai zona merah, menggunakan APD lengkap. Pemilihnya, dibuat tidak bertumpuk, tapi berjadwal. Kampanyenya, tidak ada kampanye yang masif. Lebih terbatas. Dan menggunakan teknologi," ujar Tito, membeberkan pengalaman negara-negara yang telah melaksanakan pemilu di tengah pandemi. Di tengah ketidakpastian kapan pandemi Covid19 atau penyebaran virus itu berakhir, lanjut mantan Kapolri itu, meski diundur pada tahun 2021 juga tak memberikan jaminan pilkada akan terbebas dari pandemi. Sehingga, pilkada harus tetap dijalankan pada 9 Desember. "Kami kira, belajar dari pengalaman negara lain, kemudian bagaimana mereka menyiasatinya, pilkada tetap dilaksakanan," pungkasnya. Rapat tersebut, mulanya dijadwalkan akan dilaksanakan pada Rabu (20/5/2020). Namun karena beberapa pertimbangan, rapat oleh DPR RI itu ditunda hingga baru terlaksana hari ini. (sah/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: