Sempat Lesu, Bisnis Musiman Parsel Mulai Bergairah

Sempat Lesu, Bisnis Musiman Parsel Mulai Bergairah

Dampak pembatasan aktivitas di luar rumah ternyata malah memberikan peluang bagi usaha parsel. Pesanan pun meningkat. (Adian Adi/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Bisnis musiman seperti paket parsel rupanya masih bergeliat. Masa beraktivitas dari rumah justru semakin menggerakkan bisnis ini. Di tengah pandemi tren pemesanan malah menunjukkan gairah. Rusitah Dwi Purniawati, salah satu yang menyediakan paket parsel awalnya khawatir. Pandemi COVID-19 akan berdampak pada pesanan. Pasalnya, hampir seluruh sektor usaha terdampak akibat wabah ini. Sampai di hari ke-9 Ramadan, belum ada orderan yang masuk. Padahal  tahun-tahun sebelumnya, di hari tersebut biasanya sudah menerima paket pesanan parsel. "Biasanya saya ready stock sampai 10 paket. Tapi sekarang enggak berani, karena takut sepi," ujarnya kepada Disway Kaltim, Senin (11/5). Ita, sapaan akrabnya, sudah menggeluti bisnis parsel sejak 2014. Waktu itu ia memulainya di ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin. Pada 2016, dia dipindah tugaskan ke Samarinda. Setahun kemudian, kembali membuka bisnis parsel di Kota Tepian. Dengan nama usaha We Parcel Samarinda. We diambil dari huruf awal nama anak dan suaminya. Walid dan Wahyu. Usaha parsel, disebutnya memang hanya sebagai bisnis musiman. Hanya laris pada hari-hari besar. Menjelang Hari Raya Idulfitri seperti ini, misalnya. Jika bisnisnya sepi, Ita tentu akan merugi. Ia pun memikirkan beberapa strategi agar usahanya tetap berjaya di tengah pandemi. Pertama, ia turunkan harga paket order. Dari sebelumnya, harga paket parsel minimal Rp 450 ribu rupiah. Kini menjadi lebih murah dan variatif. Mulai dari harga Rp 135 ribu, Rp 175 ribu, Rp 200 ribu, hingga Rp 1,9 juta. Jenis parsel pun beragam. Mulai dari paket snack, sembako, dan perabotan rumah tangga. Selain itu, ia memasang tag line "Far From Home: Meski Jauh Dari Rumah, Tetap Bisa Berbagi." Dua strategi tersebut ternyata manjur. Di hari ke-11 Ramadan, paket pesanan parsel mulai berdatangan. Bahkan, sampai kini jumlah pesanan terus meningkat. "Alhamdulillah, meningkat. Satu orang bisa pesan 10 sampai 15 parsel," ucapnya bersyukur. Karena terus meningkat, periode pemesanan pun diperpanjang. Padahal tahun sebelumnya, ia sudah menutup order di hari ke-15 Ramadan. "Sampai sekarang masih buka order sampai H-4 Lebaran," tandasnya. Semua proses pemesanan pun dilakukan secara online. Pemesan cukup menghubungi owner, memilih paket parsel, kemudian melakukan pembayaran melalui transfer. Proses pengemasan parsel biasanya membutuhkan waktu selama 3 hari. Sampai akhirnya, parsel diantar ke tempat tujuan. Sampai hari ini, Ita sudah menyelesaikan 80 pesanan. Dan masih ada 60 pesanan parsel lagi yang siap dikemas. Ita dibantu lima orang dari anggota keluarganya untuk membantu mengurus usahanya. Peningkatan pesanan mencapai 30 persen dari tahun sebelumnya. Ia bersyukur, usahanya ternyata tak terdampak karena wabah corona. Bahkan bisa jadi, banyak orang yang memesan parsel justru dalam rangka saling berbagi di tengah kondisi pandemi. Meski begitu, Ita berharap semoga COVID-19 bisa segera berakhir. Karena ia melihat banyak sektor UMKM yang terdampak dari musibah non alam ini. Selain itu, dengan adanya social distancing membatasi setiap orang untuk bersilaturahmi satu sama lain. Sehingga ia berharap semoga keadaan bisa segera kembali normal. Dan aktivitas sosial masyarakat bisa kembali terjalin. (krv/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: