Industri di KIK Masih Beroperasi Normal

Industri di KIK Masih Beroperasi Normal

Pandemi COVID-19 belum mempengaruhi kinerja industri di Kawasan Industri Kariangau (KIK). Operasional masih berjalan seperti biasa meski ada pengurangan jam kerja. (Dok KIK) Balikpapan, DiswayKaltim.com  — Kinerja perusahaan yang beroperasi di Kawasan Industri Kariangau (KIK) belum terpengaruh pandemi COVID-19. Aktivitas produksi sejumlah perusahaan tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, beberapa perusahaan menyesuaikan jam kerja mengikuti kebijakan pemerintah. “Ada perusahaan yang mengurangi jam kerja, ada yang membagi jadwal ke kantor,” kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Industri Kariangau (APIK), Abdul Halim. Perusahaan-perusahaan yang memertahankan operasional berada di sekitar Kaltim Kariangau Terminal (KKT). Abdul Halim menjelaskan, serapan industri yang dihasilkan masih seperti biasanya. PT Louis Dreyfus Company (LDC) misalnya, kegiatan pengiriman perusahaan di bidang minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berjalan normal. Pekan lalu, PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) mengirim 9 metrik ton RBD Palm Olein dan RBD Palm Stearin ke Tiongkok. Permintaan komoditas turunan kepala sawit yang menjadi bahan utama pembuat margarin, minyak goreng atau kosmetika tetap diminati. “Memang seperti Italia dan India kita tutup sementara karena ada kebijakan lockdown. Tapi kalau di Indonesia tetap jalan,” jelas Abdul Halim. Berdasarkan data Litbang Bappeda Balikpapan, sampai tahun 2019 sudah ada 10 perusahaan beroperasi di KIK. Tiga dalam tahap pembangunan dan 30 perusahaan dalam tahap pengajuan izin. Perusahaan yang sudah beroperasi antara lain bergerak di bidang agroindustrI, industri konstruksi, minyak dan gas, perkayuan dan transportasi. Perekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada kuartal pertama 2020 naik 1,27 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama (year on year/yoy). Akan tetapi turun 0,44 persen dari triwulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kaltim, struktur pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Bumi Etam pada triwulan I secara yoy didominasi oleh pertambangan (44,18 persen), industri (18,28 persen), konstruksi (9,10 persen), dan pertanian (8,40 persen). Dari sisi pertumbuhannya, yang tertinggi yaitu pengadaan listrik dan gas (9,92 persen), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (7,14 persen), jasa lainnya (6,02 persen), perdagangan (5,83 persen), serta informasi dan komunikasi (5,36 persen). (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: