Bunga Bangsa Menjaring Bakal Calon Wali Kota Samarinda
Para peserta penjaringan bakal calon wali kota Samarinda secara bergantian memaparkan program kerjanya di Ballroom Hotel MESRA International, Kamis (1/8) pagi. -- Rizki Hadid, DiswayKaltim.com
Samarinda, DiswayKaltim.com - Bunga Bangsa Society (BBS) menggelar penjaringan kandidat calon wali kota Samarinda. Acara ini diikuti Parawansa Assoniwora, Yusan Triananda, Viktor Yuan, dan lainnya.
Ketua Panitia Samsuri mengatakan, BBS merupakan sayap Bunga Bangsa yang mempunyai semangat kontribusi pencerdasan. Setiap tiga bulan mengadakan kegiatan. Samsuri menyebut supaya kota bisa maju perlu pemimpin yang baik. "Untuk itu BBS berkontribusi memberi wadah. Jadi calon pemimpin Samarinda tidak itu-itu saja. Bahwa ada alternatif dan kandidat potensial," ulas dia.
Samsuri menyebut sejak April pihaknya mendata calon potensial. Setidaknya ada 40 tokoh. Namun tidak semua bersedia dan punya gagasan. "Ternyata tak semua yang kami anggap kompeten siap maju. Jadi yang bersedia hanya 15 orang ini," ulas dia.
Peserta penjaringan BBS Yusan Triananda menyebut, Samarinda perlu kerja keras dalam perbaikan sektor riil. Misalnya tata kota, pembenahan daerah kumuh, banjir, potensi industri, dan lainnya. "Sepertinya saat ini kurang tertangani dengan baik," urai lelaki yang mengusung slogan Samarinda Berbenah itu.
Yusan menegaskan, tujuan Samarinda Berbenah tak hanya pilwali tapi untuk mengubah mindset masyarakat. Dia mengaku maju lewat jalur independen. Menurut dia, wali kota sejatinya wali warga. Jadi partisipasi masyarakat harus dikedepankan. "Harus begitu konsepnya. Kalau tidak, pemimpin kita akan dipilihkan pihak lain dan belum tentu menjalankan sepenuhnya aspirasi warga," tegas dia.
Peserta lainnya Parawansa Assoniwora menuturkan, ingin mengedepankan partisipasi masyarakat. Kata dia, secara hukum warga boleh dilibatkan dalam program pembangunan dan dibiayai pemerintah. "Samarinda sudah dibangun oleh keinginan segelintir orang. Hanya dibangun kontraktor dan kolega penguasa," sebut dia.
Parawansa menyebut, banjir merupakan masalah utama yang akan diselesaikannya. Sebab dampaknya begitu besar terutama di Samarinda Utara bagi yang ingin pergi ke bandara. Pendidikan juga menjadi fokusnya. Dia tak ingin ada diskriminasi. Kata dia, zonasi sekolah jadi masalah karena fasilitas sekolah berbeda padahal sama-sama negeri. "Mestinya derajatnya sama, tak ada yang lebih baik, mau yang di pinggir maupun tengah kota," kata dia. (hdd/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: