Ekspor Produk Pertanian Kaltim Turun 20 Persen

Ekspor Produk Pertanian Kaltim Turun 20 Persen

Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman. (Dok Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Dampak virus corona mulai menggerogoti sektor ekspor beberapa komoditas di Indonesia. Salah satu komoditas ekspor yang mengalami dampak adalah bidang pertanian. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat adanya penurunan volume ekspor Indonesia ke Tiongkok untuk beberapa komoditas. Seperti sawit dan turunannya, kelapa, karet, dan komoditas lainnya. Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman mengatakan, pelayanan ekspor pertanian masih berjalan normal. Hanya saja volume ekspor mengalami penurunan. Komoditi yang diekspor juga berkurang akibat dari pandemic COVID-19. “Ada penurunan sebesar 20 persen untuk wilayah di Kalimantan Timur. Itu tercatat sejak bulan Maret apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” kata Abdul Rahman, dijumpai saat memberikan sembako ke Pemerintah Kota Balikpapan, Rabu (22/4). Sejak virus corona mewabah, komoditi yang tidak ekspor lagi adalah pisang. Sebabnya, Malaysia yang menjadi tujuan ekspor juga terdampak dari wabah tersebut. “Pisang setop dulu karena sekarang menjalankan kebijakan social distance. Ditambah permintaan juga berkurang. Bukan karena ada hama, tetapi karena dampak corona yang juga dialami sejumlah negara,” terangnya. Meskipun permintaan komoditi ekspor pertanian mengalami penurunan, upaya mendorong petani untuk melakukan ekspor terus dilakukan. Karena dengan penerapan work from home (WFH) kegiatan sosialisasi dilakukan dengan online atau daring. “Tentunya kami tetap melakukan sosialisasi ke pelaku usaha ataupun petani. Karena kami memiliki akses dengan online. Dengan terkendala pembatasan sosial atau tak bisa berada di keramaian, bukan menjadi halangan bagi kami untuk mendorong melakukan ekspor,” tekan Abdul Rahman.   Adapun komoditi pertanian yang masih didorong adalah sawit bersama olahannya, porang dan komoditi lainnya yang memiliki potensi tinggi untuk diekspor. Berdasarkan data yang diperoleh oleh Kementan dari IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan), volume ekspor untuk komoditas sawit dan turunannya pada Januari 2020 tercatat ada sebanyak 483 ribu ton.  Tetapi pada Februari 2020 hanya sebanyak 84 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar 82.56 persen. Sama halnya dengan ekspor komoditas kelapa yang mengalami penurunan sebanyak 4,71 persen menjadi 23 ribu ton pada Februari 2020 dari sebelumnya 24 ribu ton pada Januari 2020. Penurunan ekspor juga tercatat pada beberapa komoditas lain. Pada Januari 2020 ekspor komoditas lain tercatat ada sebanyak 42 ribu ton, tetapi pada Februari 2020 hanya 22 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar 46,46 persen. Secara total, volume ekspor untuk beberapa komoditas pada Januari 2020 adalah sebesar 559 ribu ton. Namun, volume ekspor ini mengalami penurunan sebanyak 74.17% menjadi 144 ribu ton pada Februari 2020. Selain itu, di tengah pandemi COVID-19, Karantina Pertanian Balikpapan juga mengambil langkah kemanusiaan untuk meringankan beban masyarakat terdampak. Dengan menyerahkan 250 paket sembako kepada seluruh tenaga honorer dan masyarakat Balikpapan. “Hari ini kami menyerahkan 200 paket sembako untuk disalurkan ke masyarakat. Sebelumnya ada 50 paket sudah disalurkan kepada tenaga kontrak Kantor Karantina, pedagang kaki lima di sekitar kantor kami,” imbuh Abdul Rahman. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: