Ada yang Tolak Isolasi

Ada yang Tolak Isolasi

Bupati Berau Muharram saat rilis penambahan kasus positif COVID-19 di Berau, Kamis (16/4).(FERY//)

TANJUNG REDEB, DISWAY - Kasus positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Berau, jadi 4 orang. Klasternya sama, yakni peserta Ijtima Asia di Gowa, Sulawesi Selatan. Satu mobil pula. Lalu bagaimana dengan yang lain atau tracking-nya?

Penambahan positif COVID-19, sebanyak 3 orang, berdasarkan hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) dari BLKK Surabaya, yang diumumkan Bupati Berau, Muharram pada jumpa pers di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, Kamis (16/4) sekira pukul 16.05 Wita.

Ketiga orang itu yakni, SM (58) warga Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, MS (28) warga Limunjan, Sambaliung, dan ZN (40) Merancang Ilir, Gunung Tabur.

Disebutkan Muharram, ketiga orang ini merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dari sebelumnya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Mereka masuk daftar 4 uji lab, yang ditunggu keluar hasilnya. Seorang di antaranya hasil negatif.

Mereka jadi PDP, karena hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, menyatakan positif. Apalagi, ketiganya kontak erat dengan pasien positif sebelumnya KN (56), warga Trans Bangun, Kecamatan Sambaliung.

“Jadi memang tiga orang ini sama-sama tiba di Berau dengan KN, usai mengikuti Ijtima Asia di Gowa,” terangnya.

Tracking, lanjut Muharram, telah dilakukan Dinkes Berau, kemudian yang tidak ada gejala melakukan karantina mandiri, setelah menjalani pemeriksaan. Namun, apabila ada yang belum terpantau petugas, maka warga bisa melapor dengan menghubungi nomor telepon 0822 5531 5534 atau menghubungi puskesmas terdekat.

“Dengan bertambahnya kasus, saya ingatkan masyarakat lebih waspada dan mengikuti anjuran pemerintah,” tegasnya.
Muharram berharap tidak ada penambahan kasus positif lagi setelah ini. Dan untuk memutus mata rantai penyebaran, masyarakat Berau harus disiplin menerapkan social maupun physical distancing, serta menghindari berkumpul-kumpul. Selain itu, Dia juga mengingatkan agar terus menjaga pola hidub bersih dan sehat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, kondisi ketiga pasien tamabahan kasus positif, relatif berbeda. Seorang di antaranya, kondisi kesehatannya menurun, dengan memunculkan gejala sesak napas.
“Namun masih bisa beraktivitas dan tidak menggunakan inpus. Sedangkan satu lainnya masih gejala batuk dan yang satunya sudah sehat,” sebutnya.

Lanjutnya, Swab dilakukan sekira sepuluh hari lalu, dan hasilnya baru keluar Kamis (16/4). Selanjutnya, bagi pasien yang telah sehat, akan dilakukan swab kedua untuk memastikan kembali bahwa kondisinya telah pulih.
“Karena, ada pasien kondisinya sudah baik, berarti ada kemungkinan virus telah mati. Maka dari itu, akan dilakukan swab test kedua untuk memastikannya,” bebernya.

Dia menyebutkan, bahwa seluruh keluarga dari ketiga pasien itu telah dilakukan RDT. Dan hasil dari RDT itu, menunjukkan, bahwa keluarga pasien itu negatif.

“Namun tetap kami pantau, karena beberapa memang masih ada yang batuk,” ungkapnya.
Selain itu, Iswahyudi menambahkan bahwa salah satu dari tujuh orang dari Kecamatan Segah yang dirujuk ke RSUD dr Abdul Rivai beberapa waktu lalu juga memiliki riwayat kontak erat dengan ketiga pasien positif ini.

“Nah yang di Segah itu, suaminya kan bagian dari klaster Ijtima juga, mereka satu mobil saat ke Berau,” imbuhnya.
Iswahyudi mengatakan, selain ketiga pasien itu, dirinya saat ini juga berusaha melakukan pendekatan persuasif dengan salah satu PDP di Kecamatan Batu Putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: