Pemkot Balikpapan Kaji Bentuk Bantuan Sosial

Pemkot Balikpapan Kaji Bentuk Bantuan Sosial

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat menyampaikan perkembangan virus corona di Balikpapan ke hadapan wartawan. (Ryan/Disway) -- Balikpapan, diswaykaltim - Bantuan sosial yang diwacanakan Pemkot Balikpapan akan dikaji lagi. Menyesuaikan kebutuhan warga yang terdampak COVID-19. Demikian disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi setelah mendengar pendapat dari berbagai pihak. Tidak hanya berbentuk sembako, tapi bisa jadi berupa uang tunai, atau berbentuk keperluan lainnya. Rizal menjelaskan, bantuan tersebut bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Tapi juga dibagikan kepada pelaku UMKM dan pedagang kaki lima (PKL) dalam bentuk natura. Yakni dengan cara pemkot membeli kue berbuka puasa dan diberikan kepada warga. Ini dilakukan agar roda perekonomian masyarakat tetap berjalan selama Ramadan. Apalagi pemkot belum menentukan ada atau tidaknya pasar Ramadan tahun ini. "Jadi pedagang kue dan makanan juga bisa untung," ujar Rizal. Tak hanya memikirkan sektor bisnis makanan, ia juga mengalokasikan anggaran bantuan sosial dengan memberdayakan penjahit untuk membuat masker. Begitu juga model penyaluran bantuan sosial berbentuk proyek padat karya. Diharapkan bisa tepat sasaran. Selain itu, Rizal mempersilakan komponen masyarakat yang ingin menyumbang. Semisal memberikan sembako senilai Rp 344 ribu. Dalam satu sembako sudah terdiri dari beras 5 kilogram, telur dua piring, minyak goreng dan sebagainya. "Kami apresiasi. Sampai saat ini sudah banyak yang bergerak mandiri," ungkapnya. Rizal mengatakan, seiring kondisi dan situasi yang dinamis, membuatnya perlu waktu mensinergikan program bantuan sosial dari pemerintah pusat, Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan. Supaya bantuan tersebut merata. Begitu juga dengan jumlah penerima bantuan yang sebelumnya tercatat 9 ribu kepala keluarga (KK). Bakal berubah seiring adanya penambahan hasil pendataan masing-masing RT sampai ke tingkat kecamatan. "Tadi saya dihubungi Kadis Sosial Balikapan. Katanya jumlah kemarin itu masih didata lagi," pungkasnya. (ryn/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: