Makmur Anggap Perlu Bangun Fasilitas Kesehatan, Usulkan Alokasi Anggaran 20 Persen

Makmur Anggap Perlu Bangun Fasilitas Kesehatan, Usulkan Alokasi Anggaran 20 Persen

Samarinda, DiswayKaltim.com - Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK memandang perlu Kaltim memilki laboratorium setingkat Balitbangkes Kemenkes RI. Atau Lab. Biosafety Level (BSL) 2. Seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Mereka malah membangun Lab. Biosafety Level (BSL) 3. Setingkat lebih tinggi. Yang bisa mengetes ribuan spesimen corona. "Tentunya perlu, ke depannya itu akan kita usulkan. Makanya sementara ketika usulan kemarin, yakni menaikkan 20 persen anggaran untuk kesehatan.  Jika itu disetujui, kemungkinan bisa dianggarkan melalui itu. Tetapi yang utama terkait infrastruktur di daerah-daerah dulu," tambahnya. Lab ini menjadi penting mengingat penanganan medis untuk mengetahui positif atau tidaknya pasien terjangkit COVID-19, memerlukan waktu yang cukup lama. Lebih lanjut, Makmur mengusulkan agar adanya peta pelayanan kesehatan masyarakat. Di mana pada peta tersebut, dapat diketahui rasio jumlah tim medis, infrastruktur kesehatan, dengan jumlah masyarakat yang membutuhkan pelayanan. "Agar kita mengetahui daerah mana yang kekurangan pusat pelayanan kesehatan, kampung-kampung yang berdekatan bisa dibangunkan satu pusat pelayanan kesehatan," pungkasnya. Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) mengusulkan alokasi anggaran bidang kesehatan sebesar 20 persen. Hal itu mengemuka ketika rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama DPR RI, Kamis lalu secara virtual. Makmur menyampaikan 3 usulan ke DPR RI. Meminta agar alokasi anggaran bidang kesehatan disamakan dengan alokasi bidang pendidikan. "Ini sama pentingnya dengan pendidikan. Harusnya 20 persen juga alokasi anggaran. Itu saya usulkan rapat kemarin," tutur Makmur, saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (10/04). Selain itu, kata dia, masalah kesehatan sangat berkaitan dengan aktivitas lainnya. Sumber daya manusia seyogianya memerlukan kesehatan untuk memenuhi kebutuhannya. "Jika tidak sehat, pendidikan tidak bisa jalan," kata Makmur HAPK. Alokasi anggaran 20 persen diterangkan Makmur, peruntukannya untuk fasilitas kesehatan pada daerah-daerah pedalaman atau perkampungan di Kaltim. Fasilitas kesehatan tersebut, yakni penyedian alat-alat kesehatan (Alkes), pembangunan gedung pelayanan kesehatan, seperti puskesmas yang memiliki rawat inap di setiap kecamatan. "Apalagi Kaltim wilayahnya sangat luas ya. Sarana dan pra sarana, serta alat kesehatan kita juga masih kurang," lanjut dia. (ar/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: