Keuangan Perusahaan di Tengah Pandemi hanya Bertahan 3 Bulan 

Keuangan Perusahaan di Tengah Pandemi hanya Bertahan 3 Bulan 

Dayang Donna Faroek. (ist) Samarinda, DiswayKaltim.com – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Dayang Donna Faroek mengatakan, kondisi dunia usaha saat ini memprihatinkan. Bahkan, Donna memprediksi, ketersediaan dana pribadi perusahaan di tengah pandemi saat ini rata-rata hanya bisa bertahan tiga bulan ke depan. Selebihnya, semakin hari akan semakin banyak perusahaan yang akan tutup karena tidak sanggup membayar gaji karyawan. Ia pun menyebut, imbasnya, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak terelakkan. Donna menyebut ini pun keputusan berat yang ditanggung perusahaan. Ditambah kewajiban perusahaan untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para karyawan. Di tengah kondisi usaha yang sedang krisis. “Seperti saat ini perusahaan harus tetap membayar THR. Kalau perusahaan dapat membayar secara lunas ya lebih baik,” ujarnya kepada Disway Kaltim, Senin (13/4). Ia menyebut banyak mendengar keluhan dari para pengusaha di Bumi Etam. Terutama, mereka yang terdampak akibat wabah COVID 19. Hampir semua komoditas usaha mengalami kelesuan. “Industri kayu Kaltim, dua perusahaan besar tidak beroperasi. Karena negara tujuan ekspor juga mengalami kelesuan,” katanya. Selain itu, Donna menyebut, usaha sarang burung walet juga anjlok sejak Februari lalu. Karena aktivitas ekspor ke Tiongkok berhenti sejak COVID-19 merebak. Baru bulan ini direncanakan untuk memulai kembali pengiriman ke negara Tirai Bambu tersebut. Harga komoditas perkebunan karet misalnya juga tidak membaik sejak tahun lalu. Ditambah dengan komoditas perikanan yang juga mengalami penurunan harga secara drastis. “Tambak udang, harga anjlok, karena tidak bisa ekspor. Intinya semua komoditi mengalami kelesuan. Dan saat ini kita gak bisa memprediksi akan berakhir kapan?” keluh Donna. Terakhir, kondisi perhotelan juga hampir lumpuh. Donna menyebut banyak hotel di Kaltim yang sudah tidak beroperasi. “Karena biaya operasionalnya tidak tertutupi sama sekali,” katanya. Dampak ekonomi akibat COVID-19 memang menyasar seluruh lapisan. Baik yang mikro mau pun makro. Hal ini terjadi secara masif. Baik di tingkat global hingga regional. Baik dari pedagang kecil, hingga perusahaan. Semua terdampak. Donna pun menyebut, pihaknya intens melakukan koordinasi dengan anggota Kadin. Meski tak ada yang bisa dilakukan kecuali berharap pandemi COVID-19 bisa berakhir. Dan aktivitas ekonomi bisa kembali berjalan kondusif. Ia pun mendukung langkah pemerintah yang memberikan berbagai langkah stimulus ekonomi untuk membantu mengatasi kondisi krisis ditengah pandemi. Salah satunya dengan pemberian kelonggaran pada kredit usaha. Hal tersebut, kata Donna, sedikit banyak dapat membantu nafas usaha untuk menjaga stabilitas perekonomian agar tetap bertahan. “Ada beberapa kebijakan pemerintah yang sudah dikeluarkan. Misalnya dengan diberikan kelonggaran untuk pinjaman bank, itu sangat membantu bagi para pengusaha,” pungkasnya. (krv/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: