Jasa Penerbangan Turun Drastis

Jasa Penerbangan Turun Drastis

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Jumlah penerbangan di Balikpapan mengalami penurunan cukup dalam sejak awal tahun. Hal ini juga terkait merebahkanya wabah coronavirus disease (COVID-19) hingga ke Kalimantan Timur. PT Angkasa Pura I Balikpapan mencatat pergerakan pesawat menukik 8,1 persen. Dari sebelumnya 14.822 penerbangan, menjadi 13.470 penerbangan selama periode Januari – 2 April 2020. Artinya dalam satu hari, rata-rata terdapat 143 penerbangan. Sebelumnya 158 penerbangan. Sementara jumlah penumpang yang diangkut tercatat sebanyak 1.206.423 orang atau 12.834. Terdiri dari 612.736 penumpang datang, dan 593.687 penumpang berangkat. Angka itu lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.387.539. Artinya terjadi penurunan sebanyak 12,3 persen. Sementara angkutan kargo turun lebih tajam, yakni sebesar 21,8 persen. Tahun lalu bandara masih melayani pengiriman 12.373.938 kilogram kargo. Sedangkan periode yang sama tahun ini hanya 9.558.065 kilogram. Penurunan paling dalam terjadi pada bagasi yang mencapai 31,7 persen. Dari periode tiga bulan tahun lalu 8.135.615 kilogram. Menjadi hanya 5.517.709 kilogram. General Manager Angkasa Pura I Balikpapan, Farid Indra Nugraha mengatakan, pelayanan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah. “Saat ini masih ada penerbangan. Rata-rata 30 pergerakan pesawat per hari,” katanya. Kemarin, imbuh Farid, penurunan penumpang mencapai 64 persen dan traffic sebesar 44 persen. Menurutnya, kondisi yang terjadi tak bisa dihindari karena penyebaran virus Corona sudah masuk ke Indonesia. Langkah dan upaya yang dilakukan adalah mencegah agar virus tidak menyebar lebih luas. Segala standar operasional bandara dilaksanakan untuk mencegah dan memutus rantai virus Corona melalui Bandara. “Dampak memang dirasakan misal rute penerbangan ke Jakarta yang tadinya bisa 8 kemudian bisa berkurang menjadi 3 maskapai. Untuk layanan rute masih jalan hanya traffic yang berkurang,” tandasnya. Selain itu, dalam mencegah penyebaran virus Corona, PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional (SAMS) Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan pada 1 April 2020 telah menerapkan pembatasan operasi. Pembatasan tersebut berdasarkan Surat Edaran Direktur Keamanan Penerbangan nomor : SE.10 tahun 2020 tanggal 23 Maret 2020 perihal Pencegahan Penyebaran Corona  Virus Desease (COVID-19) Dalam Penerbangan. “Menghadapi pandemi Corona kami melakukan upaya untuk pencegahan penyebaran yang bisa saja terjadi antara pengguna jasa dan pekerja di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan mengatur pergerakannya,” tukas Farid Indra Nugraha. Farid mengatakan, area pembatasan operasi untuk terminal keberangkatan pelayanan check in dilakukan hanya di Area C dan D. Sedangan Area A dan B ditutup sementara waktu, kemudian ruang tunggu yang dioperasikan hanya menggunakan Gate 5 sampai 11. “Adapun terminal kedatangan di Area Timur akan ditutup. Artinya kedatangan maskapai rute Domestik Garuda Indonesia dan Citilink dipindahkan di Area Kedatangan Barat menggunakan Conveyor Belt 5 sampai 8. Semua teknis pembatasan operasi telah dikomunikasikan dengan pihak maskapai”. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana  Nomor 13.A Tahun 2020  Tentang Perpanjangan  Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona Di Indonesia, maka limitasi pengoperasian Bandara SAMS Sepinggan sifatnya sementara selama masa Darurat Bencana Wabah COVID-19 di Indonesia, yakni akan dimulai tanggal 1 April 2020 hingga 29 Mei 2020. “Untuk diketahui Bandara SAMS Sepinggan telah ditetapkan sebagai alternatif aerodrome oleh ICAO, jadi apabila diperlukan bisa dijadikan Bandara Alternatif bagi penerbangan yang mengalami kendala teknis atau operasional,” imbuh Farid. Dengan demikian Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan akan melakukan perubahan alur penumpang, baik yang akan berangkat maupun datang serta berkoordinasi kepada Otoritas Bandara Wilayah VII Balikpapan serta Airlines agar tidak mengurangi tingkat layanan pengguna jasa. Sementara itu, menurut Kepala Bidang Teknis APT Pranoto Rora Ardian, seluruh kegiatan Penyelenggaraan Bandar Udara di APT Pranoto Samarinda masih beroperasi dan berjalan normal. Namun memang ada beberapa dari pihak perusahaan penerbangan menunda atau pun membatalkan jadwal penerbangannya. Hal ini berdampak terhadap rata-rata jumlah penurunan penumpang. Baik yang datang maupun berangkat setiap harinya. Dari data yang dikirimkan manajemen PT APT Pranoto, rata-rata penurunan penumpang sejak 20 Maret lalu sekitar 33 persen per hari. “Semoga keadaan nya semakin membaik dan semua warga Kaltim khususnya diberikan kebaikan dan kesehatan selalu , terjaga dari segala musibah,” kata Rora. (fey/boy/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: