IDI Kaltim Minta APD untuk Tenaga Medis Terjamin
Ketua IDI Kaltim dr Nataniel Tandirogan. (net) Samarinda, DiswayKaltim.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim meminta pemerintah daerah dapat menjamin ketersediaan Alat Pelindung (APD) untuk para tenaga medis. Pasalnya mereka merupakan garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19. Instruksi permintaan tersebut langsung ditandatangani oleh ketua umum IDI pusat. Mereka memberikan permintaan mulai dari pemerintah tingkat satu. Hingga ke kabupaten/kota. Ketua IDI Kaltim Nathaniel Tandirogang mengatakan pengurus IDI Pusat ingin APD tersebut disebar ke seluruh rumah sakit. Atau fasilitas kesehatan (Faskes) yang sangat membutuhkan. "Surat itu bukan untuk pernyataan mogok atau tidak. Dokter semuanya siap aja ada di garda depan, tapi jika dokter tanpa APD, nantinya, malah mereka yang bisa sakit," katanya kepada Disway Kaltim, Sabtu (28/3). Pernyataan itu juga untuk memperhatikan dokter serta perawat yang ada pada layanan primer. Karena menurutnya, pasien layanan primer juga perlu diwaspadai. Dan jumlahnya cukup banyak. "Kita belum tahu apakah mereka termasuk kelompok Covid-19 atau bukan," ungkapnya. Dalam surat tersebut juga menegaskan dokter dan perawat yang menangani COVID-19 untuk tidak melakukan pelayanan, jika APD tersebut tidak terpenuhi. Pasalnya, tanpa APD tersebut sangat berbahaya buat kesehatan untuk tenaga medis itu sendiri. "Karena tidak mungkin melakukan pelayanan jika tanpa menggunakan APD, ada itu (APD) tentu kami kerjakan, tidak ada yah tidak mungkin kami kerjakan," tegasnya. Kendati demikian, untuk APD di Bumi Etam sebenarnya sampai saat ini dinilai masih tercukupi. Hanya saja jumlahnya sangat terbatas. Terutama di rumah sakit rujukan seperti RSUD Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda dan RSUD Kanudjoso Balikpapan. "Kita masih stabil dan landai, tapi jika terjadi peningkatan pasien kita berharap ada penambahan jumlah APD untuk rekan kami," pungkasnya. (mic/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: