Berbahan Rempah Alami, Jamu Buatan IDI Mampu Naikkan Imun Tubuh

Berbahan Rempah Alami, Jamu Buatan IDI Mampu Naikkan Imun Tubuh

Dr Nataniel (kanan) bersama tim saat melakukan peracikan jamu di Laboratorium Farmasi Unmul, Jumat (27/3/2020) siang. (Ist)

==============

SAMARINDA, Diswaykaltim.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Timur (Kaltim) bekerjasama dengan satuan tugas (Satgas) COVID-19 Universitas Mulawarman (Unmul) meracik jamu yang dipercaya dapat menaikkan imun tubuh manusia berbahan dasar sepenuhnya dari rempah-rempah alami.

Ketua IDI Kaltim dr Nataniel Tandirogang mengatakan, jamu tersebut berbahan dasar daun kelor, meniran, kunyit, jahe, sambiloto dan madu kelulut. Jamu ini dipercaya dapat menikan daya tahan tubuh manusia.

“Jamu itu kita lihat dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Kami berpikir untuk banyak membuatnya. Sehingga, dapat diberikan kepada tenaga medis maupun masyarakat,” kata Nataniel kepada Disway Kaltim, Jumat (27/3/2020) siang.

Ramuan tersebut diracik di Laboratorioum Farmasi Unmul. Hanya saja ungkapnya, sampai saat ini produksinya masih dalam jumlah sedikit. Karena harus melakukan uji coba terlebih dahulu selama tiga hari ke depan.

Uji cobanya akan dilakukan kepada orang yang kondisinya sehat. Tujuannya untuk mengetahui cita rasanya serta alergi yang ditimbulkan dari jamu ini seperti apa.

Usai tahapan itu, barulah jamu tersebut diproduksi secara massal dan diberikan kepada masyarakat di Kaltim. Sehingga sementara ini, jamu tersebut hanya akan dibagikan kepada masyarakat Kota Tepian saja. Tapi lanjutnya, apabila jamu tersebut memberikan dampak yang besar buat masyarakat. Tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan pembicaraan kerjasama dengan perusahaan jamu air mancur. Agar dapat diproduksi secara besar-besaran.

“Untuk melayani dalam jumlah besar untuk masyarakat Kaltim, kami belum mampu. Tapi, kalau dilihat memiliki dampak positif. Kami, akan melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan jamu ternama di Tanah Air,” terang Nataniel.

Dalam tahap awal. Mereka hanya memproduksi sebanyak seribu liter. Bagi masyarakat yang ingin mencoba. Dianjurkan untuk mengkonsumsi dua hari sekali.

Tapi tambahnya, jamu ini tidak dianjurkan dikonsumsi bagi masyarakat yang memiliki alergi dari salah satu bahan dasar jamu tersebut.

“Ini kan jamu tradisional ya. Jadi, semuanya pakai bahan dari alam. Tapi, jamu tersebut bukan untuk penyembuhan virus corona atau COVID-19. Melainkan hanya menaikkan daya tahan tubuh atau menaikkan imun. Agar, virus tersebut tidak mudah masuk ke tubuh,” pungkasnya. (mic/byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: