Unmul Tunda Prosesi Wisuda Glombang I

Unmul Tunda Prosesi Wisuda Glombang I

Masjaya. (Robi/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Universitas Mulawarman (Unmul) menerapkan kebijakan khusus. Sebagai langkah antisipasi mencegah penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) di lingkungan kampus. Tindakan tersebut dituangkan dalam sebuah surat edaran bernomor 1067/UN17/TU/2020 tentang Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Unmul. Dalam edaran ini, Rektor Unmul, Masjaya mengambil langkah-langkah lanjutan guna melindungi keselamatan dan kesehatan segenap civitas akademika dan tenaga kependidikan Unmul melalui kewaspadaan dini. Kesiapsiagaan dan berbagai upaya pencegahan itu, di antaranya adalah mengingatkan dan mendorong seluruh dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan Unmul untuk mempraktikkan dan membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sesuai pedoman yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. "Apa yang kami lakukan itu dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus korona yang menjadi isu global. Termasuk di Indonesia. Kami menyikapi edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, juga diikuti hampir semua perguruan tinggi. Tentu sesuai dengan kondisi dan keadaan lingkungan masing-masing perguruan tinggi," katanya, Selasa (17/3). Dalam surat edaran yang ditandatangani Rektor Senin (16/03), juga diputuskan bahwa Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) tetap berjalan dengan pendekatan daring. Terhitung sejak Senin hingga akhir April 2020 dalam Semester Genap 2019/2020. Pun, mengubah bentuk kuliah tatap muka menjadi pembelajaran dalam jaringan online (daring) melalui pemanfaatan Mulawarman Online Learning System (MOLS). Ataupun sistem aplikasi daring lainnya yang sudah umum digunakan oleh dosen di fakultas masing-masing. "MOLS itu, dirancang sendiri oleh anak-anak terbaik di Fakultas Teknik," ucap Masjaya. Adapun opsi pembelajaran, yakni mendistribusikan seluruh materi perkuliahan dari mata kuliah yang diampu di Semester Genap 2019/2020 kepada mahasiswa. Dan menetapkan hari untuk diskusi atau klarifikasi secara online atas materi yang disampaikan. Sementara itu, praktik laboratorium, praktik klinik, praktik lapangan, praktik dan magang di berbagai industri dapat ditunda atau dilakukan penjadwalan ulang. Atau diganti dengan metode lain. Termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Dapat dilaksanakan secara daring atau ”take-home test exam”. "Tidak diliburkan. Tetapi pola pertemuan kelasnya diubah. Itu catatannya. Dosennya mengajar di ruangannya. Mahasiswanya bisa mendapatkan ilmunya masing-masing dimanapun posisinya," jelasnya. Sehubungan dengan penggunaan MOLS itu, tim Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unmul juga akan memberikan dukungan yang dibutuhkan bagi dosen agar dapat menyelenggaran KBM secara daring tersebut. "LP3M itu memantau terus jika ada dosen atau mahasiswa yang terkendala. Bisa kontak dengan LP3M," tandasnya. Selain itu, penugasan individual assignment pembimbingan, konsultasi dan ujian yang meliputi skripsi, tesis, disertasi dan sejenisnya, dilakukan secara daring maupun menggunakan cara lainnya. "Karena kami juga tidak ingin dosen tidak melakukan aktivitas dengan ketentuan 12 SKS tiap semester itu," sebut Masjaya. Sedangkan pada aspek penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Rektor turut mengimbau agar pengumpulan data dan aktivitas bersama masyarakat, dapat dilakukan penjadwalan ulang. Bahkan ditunda dan disesuaikan dengan perkembangan keadaan. Begitupula dengan kegiatan yang menimbulkan terjadinya kerumunan. Banyak orang dan berisiko terjadinya penyebaran COVID-19. Oleh karena itu, pelaksanaan Wisuda Sarjana, Profesi dan Pascasarjana Unmul Gelombang I yang direncanakan pada 28 Maret 2020 ditunda. "Ditunda juga, karena edarannya dari Kemendikbud juga tidak dibolehkan melakukan perkumpulan atau melakukan aktivitas mengumpulkan orang banyak," tegasnya. Sesuai jumlah yang mendaftar, Masjaya menyebutkan, ada sekira 1.500 calon wisudawan. Jumlah itu masih ditambahkan dengan sanak keluarga yang bakal hadir dalam gelaran wisuda. "Dia membawa orang tuanya. Ada lagi keluarganya yang lain, bisa sekitar 5.000 lebih," sebutnya. Penundaan tersebut, lanjutnya, masih menunggu adanya edaran bahwa diperbolehkannya kegiatan yang melibatkan orang banyak dari Kemendikbud. "Bisa saja nanti dilaksanakan, misalnya digabung di wisuda selanjutnya. Kalau memang sudah boleh. Lebih cepat lebih baik," ungkapnya. Kendati begitu, bagi para lulusan tetap diberikan hak guna mendapatkan salinan ijazah asli. "Itu masih bisa kita fasilitasi untuk digunakan. Kalau memang itu dibutuhkan dalam bentuk salinan yang sudah disahkan," kata Masjaya. Hal lain yang turut terdampak penundaan ialah terkait dilaksanakannya tahapan penerimaan mahasiswa baru. Masjaya menuturkan, untuk jadwal tahapan seleksi jadwal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan juga segera melaksanakan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) bisa melakukan pengecekan dan arahan dari Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). "Kita juga sedang menunggu, LTMPT," sebutnya. Namun, untuk proses Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN), Unmul sudah mulai merancang sistem ujian penerimaan mahasiswa baru. Mengurangi kemungkinan kerumunan banyak orang dan atau hal-hal lain yang bisa menyebarkan COVID -19. "Tetapi untuk jalur SMMPTN, kita sudah rapat. Karena itu sudah ada jadwalnya. Tapi jumlahnya terbatas. Jadi masih bisa dikondisikan untuk melakukan seleksi," ungkapnya. Selain hal-hal tersebut di atas, Masjaya berharap civitas akademika di lingkungan Unmul tetap berjalan seperti biasa, sembari menunggu perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan Kemendikbud serta situasi COVID-19. (RSy/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: