Kunjungan Naik, Buku Fiksi Jadi Primadona di Perpusda Balikpapan
Selain buku fisik, pengunjung juga dapat membaca buku digital yang menjadi koleksi Perpusda Kota Balikpapan.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Minat masyarakat Balikpapan untuk datang ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) terus menunjukkan geliat positif.
Data Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Balikpapan mencatat, jumlah pengunjung pada 2023 sebanyak 73.001 orang. Angka ini meningkat menjadi 82.831 orang pada 2024, atau naik sekitar 1,1 persen.
Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Balikpapan, Kartini, menyebut peningkatan ini sebagai sinyal bahwa perpustakaan masih relevan bagi masyarakat di tengah maraknya sumber bacaan digital.
"Perpusda tetap menjadi pilihan warga untuk mencari informasi, mengerjakan tugas, maupun membaca koleksi buku. Kunjungan masyarakat meningkat dan ini tentu menjadi dorongan bagi kami untuk terus memperkaya layanan," kata Kartini saat diwawancara NOMORSATUKALTIM, pada Kamis (2/10/2025).
BACA JUGA: Tak Ada Perpustakaan di SDN 005 Batu Majang Mahulu, Pengembangan Budaya Literasi Siswa Terhambat
BACA JUGA: Akses Literasi Masih Jauh dari Merata, Baru 30 Persen Kampung di Berau Punya Perpustakaan
Dari ribuan koleksi yang tersedia, buku fiksi masih menjadi primadona di rak-rak Perpusda. Selain itu, bacaan bertema ilmu pengetahuan umum dan keagamaan juga banyak dicari pengunjung.
Ia mengungkapkan, tren tersebut sejalan dengan karakter masyarakat pembaca di Balikpapan yang beragam.
"Ada yang mencari hiburan melalui novel dan cerita fiksi, ada pula yang membutuhkan referensi untuk belajar maupun kebutuhan spiritual," jelasnya.
Meski era digital kian berkembang, masyarakat Balikpapan ternyata masih lebih menyukai buku fisik. Berdasarkan data hingga Agustus 2025, jumlah peminjaman buku fisik mencapai 3.834 eksemplar.
BACA JUGA: Dispusip Berau Gagas Perpustakaan Buka Jam Malam
BACA JUGA: RSUD Panglima Sebaya Kini Punya Pojok Baca Digital Bantuan dari Perpusnas
Menurutnya, angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan peminjaman buku digital yang hanya 603 eksemplar. Kartini pun mengamati, hal tersebut disebabkan koleksi fisik yang tersedia lebih banyak dan beragam, sehingga lebih mudah dipilih pembaca.
Bagi pelajar dan mahasiswa, Perpusda Balikpapan juga menjadi ruang belajar yang kondusif. Tak hanya koleksi buku, tersedia pula jurnal, komputer, dan akses internet yang bisa digunakan untuk mengerjakan riset maupun tugas sekolah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
