Tahun 2020 PDPAU Mau Ngapain? Kata Fadly Mau Buat Ini

Tahun 2020 PDPAU Mau Ngapain? Kata Fadly Mau Buat Ini

Kawasan Pergudangan di Jalan Ir Sutami. (Dian Adi/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Perusahaan Daerah Pergudangan Aneka Usaha (PDPAU) Samarinda mulai berbenah mencari pemasukkan bagi daerah. Beragam sektor pengembangan bisnis coba dilakukan. Mulai dari gas hingga urusan pangan. Salah satu sektor yang coba dilirik adalah penyediaan gas LPG 3 kilogram. Pihak perusda bahkan sedang menghitung marjin yang dibutuhkan. “Selain untuk menambah pemasukan PAD, penjualan gas ini untuk masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan gas dan sebagainya. Jadi, nanti kita akan persiapkan,” kata Direktur Utama (Dirut) PDPAU Khairul Fadly kepada Disway Kaltim, di Ballroom Hotel Swiss bell, Jalan Mulawarman, Samarinda, Rabu (11/3). Selain pengadaan gas LPG 3 kilogram, dalam dua tahun terakhir mereka sudah mengembangkan usaha dibidang pangan. Di 2019 lalu saja, penjualan pangan sudah mencapai Rp 600 juta. Hanya saja, keuntungannya kecil. Hanya lima sampai 10 persen saja. Walaupun hanya mendapatkan keuntungan kecil, PDPAU tetap konsisten untuk menjalankan. Pasalnya, pemerintah Samarinda meminta agar perusda dapat membantu untuk interpensi harga pangan di Kota Tepian. Jadi fungsi penugasan justru lebih dominan untuk hal pangan. “Sudah hampir dua tahun juga kita sudah mengembangkan usaha dibidang pangan. Dulu awalnya ayam. Karena ayam itu sering menyumbang inflasi. Laporan Bank Indonesia (BI), setiap bulan ayam boiler termasuk salah satu penyumbang inflasi. Walaupun tidak besar,” terangnya. Karena harga ayam tidak stabil, akhirnya, PDPAU memutuskan untuk menambah komoditas. Yaitu, bawang merah, bawak putih, gula, minyak dan terlur. “Jadi, divisi pangan kita sudah berjalan. Unit usaha yang sudah berjalan tetap berjalan seperti biasa,” terangnya. Sementara usaha lain seperti rumah susun, pergudangan serta penjualan tiket pesawat masih menjadi fokus utama. Sudah ada empat rumah susun yang telah terisi 90 hingga 95 persen. Yaitu dua berada di kompleks pergudangan, sisanya di Jalan Cipto Mangunkusumo Kelurahan Harapan Baru dan Bengkuring. Sementara tiket pesawat itu diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintahan. Serta satu gudang yang dibuat menjadi sembilan petak. Dari jumlah petak yang dibuat, ada satu petak yang tidak dipakai karena dalam kondisi rusak. Disinggung target PAD Samarinda di 2020, ia enggan membeberkan angka pastinya. Pasalnya, di 2019 lalu saja, perusda tersebut tidak menghasilkan PAD untuk Kota Tepian. Sebenarnya ada keuntungan. Tapi diarahkan untuk pengembangan usaha yang lain. “Target PAD saya belum mengetahui persis. Tapi, memang kita masih membutuhkan dana. Saya kemarin sudah mengajukan rencana bisnis. Saya perlu dana banyak sebenarnya. Jadi sepertinya belum bisa saya tentukan angka persis,” pungkasnya. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: