Bankaltimtara

Bulog Berau Tegaskan Beras SPHP Aman Dikonsumsi, Masyarakat Diminta Tak Khawatir

Bulog Berau Tegaskan Beras SPHP Aman Dikonsumsi, Masyarakat Diminta Tak Khawatir

Kepala Perum Bulog Berau, Lucky Ali Akbar.-Maulidia Azwini -Disway Kaltim

BERAU, NOMORSATUKALTIM Perum Bulog Cabang Berau memastikan beras yang disalurkan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayahnya aman dikonsumsi masyarakat.

Penegasan ini disampaikan untuk meredam keresahan publik menyusul kasus pengoplosan beras SPHP dengan beras kualitas pakan ternak yang sempat mencuat beberapa waktu lalu.

Kepala Perum Bulog Berau, Lucky Ali Akbar menekankan bahwa dugaan praktik curang yang ditemukan aparat di daerah lain sama sekali tidak terkait dengan aktivitas distribusi beras SPHP di Kabupaten Berau

“Kasus itu dilakukan oknum. Di Berau, kami tidak pernah menerima apalagi menyalurkan beras yang tercampur dengan bahan lain,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).

Lucky menjelaskan, setiap beras SPHP yang keluar dari gudang Bulog melewati prosedur standar operasional yang ketat.

BACA JUGA:Jalan Sambaliung - Biduk-Biduk Terancam Dibongkar, Wabup Berau Desak Pemprov Kaji Ulang

Mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga distribusi kepada mitra resmi dilakukan sesuai regulasi pemerintah.

“Jika kualitas tidak memenuhi standar, beras tersebut langsung kami tarik. Jadi tidak ada yang sampai beredar ke masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan, sistem manajemen di gudang Bulog juga menggunakan metode First-In-First-Out (FIFO), yakni stok yang masuk lebih dulu harus dikeluarkan lebih dulu.

Cara ini diterapkan agar kualitas beras tetap terjaga hingga sampai ke tangan konsumen.

Lucky meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh isu yang belum jelas kebenarannya.

BACA JUGA:Komisi I DPRD Samarinda Minta Big Mall Selesaikan Masalah Keamanan dan Administrasi Perizinan

BACA JUGA:Masih Berproses di Polda, RPU Kutim dapat Tambahan Anggaran Lagi Rp 1,9 Miliar

Ia menegaskan beras SPHP di Berau aman, layak konsumsi, dan bebas dari praktik pengoplosan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait