BPS Imbau Warga Lakukan Sensus Penduduk Secara Online

BPS Imbau Warga Lakukan Sensus Penduduk Secara Online

Kepala BPS Samarinda Roosmawati. (Michael/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Kesadaran masyarakat Kota Tepian masih sangat rendah untuk melakukan pendataan diri. Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda telah mempermudah. Yakni dengan melakukan sensus mandiri secara online. Jumlah penduduk di Ibu Kota Kaltim sekitar 800 ribu jiwa. Jika satu keluarga berjumlah empat orang, berarti, ada 200 ribu Kepala Keluarga (KK). Namun, baru BPS Samarinda menargetkan hanya 20 persen dari jumlah KK tersebut. Itu pun belum terpenuhi sampai 10 persennya. Sensus online ini sendri menggunakan kartu keluarga. Tetapi yang terupdate itu masing-masing individu. “Jadi kami masih mengimbau partisipasi masyarakat karena ini sensus mandiri. Kami sudah masuk ke OPD-OPD dan ASN, ke lingkungan pemerintah di tingkat kelurahan dan kecamatan,” kata Kepala BPS Samarinda Roosmawati kepada Disway Kaltim di Balai Kota, Senin (9/3/2020). Dia menargetkan pendaftaran secara online ini berakhir pada 31 Maret 2020. Jika belum terpenuhi, akan dilanjutkan secara manual pada Juli mendatang. “Jadi yang tidak sempat mengikuti sensus penduduk online, seharusnya yang penduduk kota bisa menyempatkan lima menit, untuk mengikuti pada saat wawancara. Tim kami akan melakukan secara door to door untuk melakukan pendataan manual,” bebernya. Roosmawati menjamin tidak akan terjadi pendataan ganda. Pasalnya, masyarakat yang sudah melakukan pendaftaran secara online memiliki kode tersendiri. Namun, dia mengakui selain masyarakat yang tidak sadar, kendala lainnya faktor kesibukan. Dia menambahkan update data kependudukan ini sangat penting. Pasalnya akan berpengaruh pada perencanaan pembangunan. Untuk itu, dia meminta masyarakat sadar melakukan pendataan. Baik secara online maupun manual. Ditanya alasan menargetkan jumlah 20 persen dari total KK di Samarinda, dia mengungkapkan, di Kota Tepian tidak semua masyarakat menggunakan smartphone ataupun memiliki komputer. Untuk itu, masyarakat yang tidak terjangkau secara online akan dilakukan pendataan manual. “Kami akan selalu melakukan sosialisasi terkait pendaftaran online ini. Kami sudah sebar semua ke semua sosial media kami. Kami berharap, masyarakat yang mobilitasnya tinggi agar dapat melakukan pendataan melalui jalur online,” pungkasnya. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: