Program Pengembangan Masyarakat PT PHSS di Areal Transmigrasi Samboja Berjalan Lancar

Program Pengembangan Masyarakat PT PHSS di Areal Transmigrasi Samboja Berjalan Lancar

Dirjen PKP2TRANS RI Raden Hari Pramudiono SH.,MM dan General Manager (GM) PT PHSS Ateng Surachmat saat menandatangani monitoring program pengembangan masyarakat disaksikan pemerintah serta masyarakat. (Bayu/Disway Kaltim) Kukar, Diswaykaltim.com – Direktorat Jendral (Dirjen) Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigasi (PKP2TRANS) Republik Indonesia (RI), Kamis (5/3/2020) siang, melakukan Monitoring Program Pengembangan Masyarakat PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) di Areal HPL Transmigrasi, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Monitoring ini untuk mengetahui secara langsung pelaksanaan yang sudah dilakukan Dirjen PKP2TRANS bersama PT PHSS sejak enam bulan lalu di Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Raya, Samboja. “Hari ini (Kamis, red.) kita datang untuk melihat pelaksanaan yang sudah dilakukan. Apakah memang betul membawa manfaat untuk masyarakat atau tidak,” kata Direktur Penyediaan Tanah Transmigrasi, Nirwan Ahmad Helmi, mewakili Dirjen PKP2TRANS, Raden Hari Pramudiono, SH.,MM dalam sambutannya. Apalagi, dua desa ini sangat dekat dengan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru. Jaraknya seperti Bekasi-Jakarta. Sehingga Dirjen berharap kepentingan masyarakat harus diutamakan. Termasuk kepentingan pemerintah kabupaten dan desanya. Untuk itu, harap Nirwan, masyarakat di Samboja, khususnya di dua desa ini, tidak hanya menjadi penonton atau tidak tahu. Warga harus berbuat sesuatu saat IKN dipindah. “Kepada PHSS mungkin bisa terus ditingkatkan pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat ini. Kami berterima kasih bahwa ini adalah lokasi transmigrasi yang sudah berkembang cukup baik. Mudah-mudahan akan lebih baik lagi,” ungkapnya. Sementara itu, General Manager (GM) PT PHSS Ateng Surachmat mengajak masyarakat dan pemerintah untuk membicarakan kelanjutan program ini. Apakah sudah memadai atau perlu ditingkatkan. Apalagi, terangnya, saat ini perusahaan minyak dan gas (migas) yang dulunya dikelola asing. Sekarang menjadi milik Pertamina. “Karena bukan perusahaan asing lagi. Semua hasilnya kembali kepada negara juga. Produksi kita sekarang juga cukup bagus dari beberapa sumur yang ada. Bahkan untuk tahun 2020 ini. Semua kita jual ke domestik saja. Seperti Bontang, Balikpapan dan Cilacap. Jadi semua kembali untuk masyarakat,” tutur Ateng. Ia juga melihat kebutuhan migas saat ini cukup banyak. Untuk itu ke depan PHSS akan lebih banyak membuka sumur untuk dibor. “Tujuannya agar kita tidak impor minyak lagi. Karena saat ini kita baru memenuhi setengahnya saja. Tapi untuk gas berlebih,” harapnya. Kemudian Kades Beringin Agung, Kusnadi mengucapkan terima kasih kepada PT PHSS karena telah merealisasikan Corporate Social Responsibility (CSR) di Desa Beringin Agung dan Bukit Raya. Seperti membuatkan taman baca serta membina UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). “Ini sangat baik sekali dilakukan. Sehingga kami bisa menyiapkan masyarakat untuk menghadapi perubahan zaman. Apalagi mendekati IKN,” ucapnya. Sehingga ia berharap, dengan program dari PHSS ini, masyarakat di desanya tidak hanya menjadi penonton di kala banyak pendatang yang datang ke IKN dengan segudang kemampuan. "Itu yang kami harapkan,” ungkap Kusnadi. Diketahui, turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen PKP2TRANS RI Raden Hari Pramudiono SH.,MM, Sekretaris Ditjen PKP2TRANS Dr. Ir. Chamidun Daim, MBA, Tenaga Penunjang Sekretariat Ditjen PKP2TRANS Achmad Nova Adji Darma, Staf Sekretaris Ditjen Dentira Dewi Yusvarianty, Staf Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi Kamilatun Jamilah, serta Senior Manager Human Capital dan Business Support PHSS Muhammad Sodiqin serta perwakilan SKK Migas. (adv/byu/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: