Hunian Hotel dan Kunjungan Wisata Menurun

Hunian Hotel dan Kunjungan Wisata Menurun

Pemkot Balikpapan mulai mengantisipasi dampak penyebaran corona virus disease (Covid-19) dengan menggelar rapat koordinasi. Salah satu yang menjadi perhatian adalah hunian hotel di Kota Minyak yang mengalami penurunan sejak awal tahun. (Ilustrasi/Andi M Hafizh/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Tingkat hunian hotel di Balikpapan berdasarkan data Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) mengalami penurunan. Hal ini disinyalir dampak penyebaran corona virus disease (Covid-19). Kondisi ini juga menyebabkan sektor wisata mulai merasakan imbasnya. "Ada penurunan (pengunjung) pada Januari - Februari, rata-rata 7 persen, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tapi belum semua hotel melaporkan kepada kami," kata Kepala Disporapar Balikpapan Doortje Marpaung, usai menghadiri antisipasi penyebaran corona virus disease (Covid-19) di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (2/3). Dari  86 hotel yang terdata di Balikpapan, kata dia, baru 24 hotel yang memberikan informasi. "Saat ini staf kami lagi bergerak (untuk mendata)," sambungnya. Akan tetapi pihaknya menegaskan penurunan itu belum dapat dipastikan apakah dampak dari virus tersebut. Saat ini sebanyak 70 persen hotel belum menyerahkan data hunian. “Saya belum bisa pastikan penyebab penurunan. Karena, data belum masuk semua. Dari sini juga masih dicari datanya. Belum semua melaporkan, karena kegiatan di Balikpapan untuk pertemuan juga banyak ya,” tekannya. Kondisi serupa dialami para agen perjalanan yang menyampaikan penurunan terjadi sejak awal tahun. "Agen travel sudah jelas. Sudah sampaikan itu. Mereka  merasakan penurunan signifikan," imbuhnya. Demi menahan penurunan sektor wisata, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan diskon harga tiket di sepuluh tujuan utama destinasi. Meski begitu Balikpapan tidak termasuk daerah destinasi yang memperoleh subsidi. "Kita berharap supaya Balikpapan  bisa dapat subsidi juga biar bisa dikunjungi. Tidak hanya 10 tujuan utama destinasi. Waktu ketemu Komisi X  kan sudah disampaikan," ujar Doortje. Balikpapan saat ini masih mengandalkan wisata bahari, dan wisata berbasis lingkungan. Misalnya saja mangrove dan hutan. "Itu yang kita harapkan selain juga destinasi support lainnya. Tapi yang utamanya dua itu," pungkas Doortje Marpaung. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: