Dua Hektare Lahan Terbakar di Kampung Tanjung Batu
Sekitar 2 hektare lahan dekat permukiman masyarakat terbakar. (ist) Pulau Derawan, DiswayKaltim.com- Kebakaran lahan kembali terjadi di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, pada Minggu (21/7/2019) sekitar pukul 18.30 Wita. Tepatnya di poros Jalan Bulalong RT 13, sekitar 2 hektare lahan terbakar milik Ilham warga Kampung Tanjung Batu, Kapolsek Pulau Derawan Iptu Koko Djumarko mengatakan, lahan yang terbakar cukup dekat dengan rumah penduduk. Api diduga berasal dari sampah yang terbakar, kemudian api merembet ke semak belukar yang ada di belakang rumah penduduk. “Begitu kami ketahui kejadian itu, saya langsung pimpin anggota dan petugas pemadam kebakaran untuk antisipasi. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 22.00 Wita, dengan menurunkan dua unit mobil damkar,” ungkapnya, Senin (22/7/2019). Lanjutnya, kebakaran lahan memang kerap terjadi di wilayah hukumnya. Bahkan, sejak beberapa bulan terakhir kerap kali terjadi kebakaran lahan. Ia mengatakan, saat musim kemarau, potensi kebakaran hutan dan lahan sangat mudah terjadi. “Pada musim kemarau kebakaran lahan selalu ada. Sejak dua bulan terakhir ini ada enam titik lahan yang terbakar di Kecamatan Pulau Derawan,”katanya. “Kami berharap masyarakat untuk tidak membuang puntung rokoknya sembarangan, atau menyalakan api di lahan kemudian ditinggalkan,” sambungnya. Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, Tekad Sumardi mengatakan, kemarau di Kabupaten Berau mengalami puncaknya pada Agustus mendatang. Untuk itu dirinya meminta kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada terkait potensi kebakaran, tidak hanya terhadap Karhutla, melainkan juga bangunan rumah. “Hati-hati karena puncak kemarau terjadi Agustus nanti, karena potensi kebakaran selama musim kemarau cukup tinggi,”jelasnya. Ketika ditanya apakah ada pencemaran udara akibat terjadinya karhutla, dirinya mengatakan, sejauh pengamatan pihaknya, bahwa belum ada tanda-tanda kabut asap terpantau di langit Berau. “Sejauh ini masih normal. Untuk kabut yang diakibatkan asap juga tidak terlihat. Ya harapan kita, tidak sampai terjadi,” pungkasnya. (*/zza/app)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: