Salam Pancasila Tuai Polemik, Damayanti : Salam Agama Tak Perlu Diganti
Damayanti. (net) Samarinda, DiswayKaltim.com - Wacana pengucapan salam Pancasila menggantikan salam dalam agama menuai polemik. Anggota DPRD Samarinda Fraksi PKB Damatani Masrokan angkat bicara. Ia sepakat jika ditambahkan. Namun, menghapuskan salam yang suda ada justru dianggap keliru. Hal itu bermula saat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi berniat mengganti salam agama yang ada dengan salam Pancasila. "Jika niatnya untuk menanamkan idiologi Pancasila, tidak harus mengucapkan Salam Pancasila. Tapi, pengamalan nilai-nilainya yang utama," ujar Damayanti. Kemudian, pengucapan salam agama yang ada seperti Assalamualaikum, Shalom, salam sejahtera dan lainnya, juga dianggap bagian dari pengamalan nilai Pancasila. Kendati demikian, dia tidak mempermasalahkan jika salam tersebut ditambahkan. Namun, dia tidak sepakat. Jika harus mengganti salam yang ada. "Secara pribadi lebih setuju membebaskan pengucapan salam selama itu baik, tidak mengganti. Kalau menambah monggo, kalau ingin menyingkat salam, ya silakan. Fleksibel saja," tuturnya. Wanita berhijab ini turut menjelaskan Indonesia telah merdeka 75 tahun. Terdir lebih dari 1.300 suku . Pun dengan bahasa. Pancasila merupakan ideologi pemersatu. "Itu menjadi tugas kita bersama membumikan Pancasila sebagai ideologi yang tepat buat bangsa Indonesia," imbuh dia. Lebih lanjut, anggota Komisi IV DPRD Samarinda ini mengharapkan isu tersebut tidak memecah belah kerukunan di Kota Tepian. Pasalnya, Samarinda merupakan daerah dengan tipe masyarakat yang multi etnis. Bisa dibilang mini Indonesia. Banyak keragaman ditemui lanjutnya. “Jadi, kebersamaan, toleransi dan saling menghargai dalam kehidupan di Kota Samarinda sudah cukup baik, sehingga konflik tidak ada dan masyarakat bisa hidup rukun dan damai," tutup Damayanti. (m2/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: