Stunting Masih Mengintai Samarinda, Kebutuhan Gizi Dikesampingkan
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) DKK Samarinda drg Annie Rachmajanti. (Michael/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Stunting atau gizi buruk masih menghantui Samarinda. Salah satu faktornya ialah pola hidup tidak sehat. Karena itu Dinas Kesehatan Kota Samarinda pun memberikan tablet penambah darah untuk remaja. Khusus tingkat SMP dan SMA sederajat. Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) DKK Samarinda drg Annie Rachmajanti mengatakan pencegahan stunting tidak hanya saat 1000 hari pertama kehidupan janin. Jauh sebelum itu. Pencegahan bisa dilakukan sejak perempuan masih remaja. “Remaja putri ini kan biasanya kalau lagi haid itu biasanya kekurangan darah. Nah, ditambah dengan pola hidup yang tidak sehat. Makan serba instan. Dan jarang berolahraga. Untuk itu, kami memberikan pil penambah darah yang rutin seminggu sekali untuk satu orang,” katanya kepada Disway Kaltim, Rabu (19/2). Dijelaskannya, stunting dapat terjadi akibat kekurangan gizi mikro. Kalau karbohidrat, lemak dan protein bersifat gizi makro. Nah, kebutuhan gizi mikro itu terkadang disepelekan. Untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro tersebut, pemerintah memberikan pil tambahan. Pengadaan pil tersebut dari hasil patungan. Melalui APBD Samarinda dan APBN. Ditanya nominal dari anggaran pembelian tersebut, Annie enggan menjawab. “Kami hanya mengajukan jumlah pil penambah darah yang harus diberikan selama setahun. Nah itu, ada divisi berbeda lagi yang menghitung anggaran yang dibutuhkan. Kami tidak mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan,” sebutnya. Pencegahan stunting ini dilakukan di semua lini. Termasuk ibu mengandung. Dinkes Samarinda juga sangat getol memperhatikan suplai gizi kepada ibu hamil. Bahkan hingga anak tersebut lahir. Pemantauan rutin setiap bulan juga dilakukan di posyandu. Anak-anak yang mengalami dua kali tidak naik berat badannya (2T), bakal langsung diperiksa kondisinya. (mic/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: