Sambil Senyum, Sembilan Mahasiswa Samarinda dari Tiongkok Mendarat di APT Pranoto

Sambil Senyum, Sembilan Mahasiswa Samarinda dari Tiongkok Mendarat di APT Pranoto

Rizka Nurazizah salah satu mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Tiongkok tiba di Samarinda setelah dikarantina di Natuna selama 14 hari. (Michael/DiswayKaltim)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Sembilan mahasiswa asal Tiongkok telah sampai di Kota Tepian, Minggu (16/2/2020) pukul 11.00 Wita tadi. Mereka menggunakan maskapai Batik Air, tipe Airbus A320. Sebelum dipulangkan ke Ibu Kota Provinsi Kaltim, mereka terlebih dahulu di karantina di Natuna, kepulauan Riau selama 14 hari.

Kepada Disway Kaltim saat ditemui di Bandara APT Pranot, mahasiswi Hubei Polytechnic University Rizka Nurazizah mengaku senang bisa sampai di Samarinda. Terlebih bisa bertemu dengan keluarga besarnya.

Mahasiswa kedokteran semester enam ini menjelaskan kini, dirinya bersama rekan-rekan yang lain hanya bisa melakukan kuliah online. Pasalnya, saat ini belum memungkinkan untuk dirinya kembali ke Negeri Tirai Bambu akibat virus Corona.

"Pertama pastinya ingin makan. Makan bakso. Karena sudah tiga tahun tidak makan bakso. Pastilah kangen sama orang tua. Untuk kuliah belum bisa kembali cina. Jadi kuliah online," katanya saat keluar dari ruang VIP Bandara APT Pranoto.

Kebersamaan dengan teman-temannya saat dikarantina masih membekas di benak hingga  kini. Pasalnya, di sana mereka melakukan aktifitas bersama setiap hari. Mulai makan hingga berolahraga. "Kami semua menangis saat berpisah," bebernya.

Dia juga bercerita kondisi saat masih berada di Huangshi, kota bagian tenggara di Provinsi Hubei. Tidak ada transportasi yang dapat digunakan. Pihak kampus pun melarang seluruh mahasiswanya melakukan kegiatan di luar.

Tidak hanya itu, makanan saat itu pun susah. Pilihannya adalah berhemat. Mengonsumsi beras dibatasi. Dia dan rekan-rekannya hanya konsumsi bubur. "Alhamdulillah kami bisa belanja di dalam kampus. Tapi, persediaan makanan pun menipis," terangnya.

Diwaktu yang sama, Innesa Alviani Nur Fadila mahasiswa Hubei Minzu University juga merasa senang. Tidak hanya bisa kembali bertemu dengan keluarganya, kebahagiaan itu dirasakan karena kembalinya dirinya ke Indonesia, masyarakat di Tanah Air bisa menerima kedatangannya.

"Senang banget. Masyarakat bisa terima kami. Bisa ketemu keluarga. Masyarakat juga yerima kami dengan senang. Tidak membedakan kami yang membawa virus," ungkapnya.

Dia menyebut akan kembali ke Cina untuk melanjutkan kuliah. Tapi tidak sekarang. Walaupun sebenarnya, Senin besok (17/2/2020), dirinya sudah harus kembali berkuliah. Namun, informasi yang diterimanya, kampusnya akan menerapkan sistem kuliah online. Hanya saja dia belum mengetahui kapan kelas itu diberlakukan. "Nah saya masih menghubungi kampus," pungkasnya. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: