Hati-hati, Hewan Peliharaan Bisa Terpapar Corona, Berikut Tipsnya

Hati-hati, Hewan Peliharaan Bisa Terpapar Corona, Berikut Tipsnya

Hewan peliharaan harus selalu mendapat perawatan serius agar tidak terpapar virus corona. Foto diambil di petshop Jalan Thayib Hadi Wijaya, Samarinda.  (Dian Adi/DiswayKaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Virus corona berpotensi menyerang hewan peliharaan. Meski pun hal itu kecil kemungkinan terjadi. Namun, Dokter hewan Adetya Dwi Putra menyebut kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan. Menurutnya hewan peliharaan seperti anjing dan kucing bisa terkena virus corona. Meski pun tidak akan menularkannya kepada manusia. "Riset menunjukkan, banyak hewan rentan terhadap virus corona. Burung memiliki avian coronavirus. Babi memiliki porcine coronavirus. Sapi punya bovine coronavirus. Sedangkan kuda mendapatkan equine coronavirus," katanya, saat ditemui di pet shop miliknya, di Jalan Untung Suropati, Kompleks Mahakam Square, Samarinda, Minggu (9/2/2020). Sementara anjing dapat terinfeksi canine coronavirus. Ciri-ciri kalau hewan ini menderita virus tersebut yaitu mengalami diare, muntah dan gangguan usus. Virus ini juga menyerang pernafasan. Sehingga membuatnya batuk, bersin dan mengeluarkan lendir. Penyebarannya melalui feses. Terutama saat anak anjing mengonsumsi tinja. Kucing pun sama. Bisa terkena virus corona. Tapi ciri-ciri penyakitnya tidak sama dengan anjing. Kucing hanya alami flu. Namun, pada 5 sampai 10 persen kucing yang terinfeksi, virus dapat bermutasi dan menyebabkan Peritonitis Feline Infections. Penyakit yang hampir selalu berakibat fatal. Penyakit ini biasanya menyerang anak kucing. Untuk itu ia mengimbau masyarakat terus menjaga kebersihan binatang peliharaan. Agar kesehatannya pun terjaga. "Tetap jaga kebersihan hewan peliharaan. Serta rajin untuk melakukan vaksin kepada hewan agar daya tahan tubuhnya dapat terjaga," sarannya. Nah, terkait hewan yang dikonsumsi namun membawa virus corona berarti ada yang salah dalam mengolahnya. Seperti dimakan mentah atau dimasak setengah matang. "Kalau di negara Tiongkok, itu dikonsumsi setengah matang. Bahkan mentah. Kita tidak bisa tertular langsung dari kelelawar. Hanya bisa ketika kita memakannya," tutup pria yang penyuka olahraga PES ini. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: