Harga Mobil di Kaltim Mahal Pengaruh Pajak, BBN, dan Ongkos Pengiriman 

Harga Mobil di Kaltim Mahal Pengaruh Pajak, BBN, dan Ongkos Pengiriman 

Ilustrasi (Hafizh/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com –Harga jual kendaraan roda empat yang tinggi di Kaltim dipengaruhi pajak, Bea Balik Nama (BBN), dan ongkos pengiriman dari pulau Jawa ke Kaltim. Hal ini diungkapkan Kepala Daihatsu Cabang Samarinda Yodianto, Kamis (6/2/) siang. “Dari Pulau Jawa ke sini kan naik kapal dulu. Yang paling berasa sih ongkos kirim itu. Yang kedua biaya BBN. Kalau harga, setelah selisih ongkos kirim dan BBN, bisa dibilang hampir sama antara Pulau Jawa dan Kaltim,” jelas Yodi kepada Disway Kaltim. Sales Supervisor Auton 2000 Samarinda Edi Mulyanto mengatakan, perbandingan harga jual kendaraan antara Pulau Jawa dan Kaltim tentu saja berpengaruh bagi konsumen. “Itu juga yang jadi pertimbangan costumer untuk beli. Sebetulnya kita berharap ke Dispenda Kaltim supaya disikapi. Kendaraan yang luar daerah harus diperketat,” ujar Edi, Rabu (5/2). Karena itu, tak sedikit orang yang mengakali biaya pembelian kendaraan dengan menggunakan plat nomor di luar Kaltim. Untuk menghindari pembengkakan harga pembelian kendaraan roda empat. “Mereka tidak bayar pajak, retribusi, dan segala macam. Itu memang ada pengaruhnya bagi penjualan kendaraan kita di sini. Kita berharap ada tindakan dari pemerintah,” ucapnya. Ia mencontohkan harga jual Fortuner antara Jakarta dan Kaltim. Fortuner dijual sekira Rp 700 juta di Bumi Mulawarman. Selisihnya sekira Rp 20 juta dengan ibu kota. Harga jual tersebut sudah termasuk BBN, biaya pengiriman, dan komponen lainnya. Namun hal ini bukan tanpa akibat. Bagi konsumen yang menggunakan kendaraan atas nama daerah di Pulau Jawa. Kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan mobil tidak akan ditanggung diler di Kaltim. “Pada waktu bongkar misalnya kecebur di laut, siapa yang tahu. Kan itu enggak ditanggung. Kalau ngurus asuransi, enggak gampang. Tapi kalau belinya gunakan KT Kaltim, kita akan ganti,” ujarnya. (qn/krv/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: