Sambangi Pabrik Garam Lokal, Rasa Sayang Sehari Habiskan 500 Kg Tepung

Sambangi Pabrik Garam Lokal, Rasa Sayang Sehari Habiskan 500 Kg Tepung

  Samarinda, DiswayKaltim.com - Dinas Perindustrian Samarinda rutin melakukan kunjungan industri. Mendatangi perusahaan dan industri kecil menengah di Kota Tepian. Kali ini dua perusahaan disasar jajaran Disperin. Pabrik garam dan industri roti rumahan. Tak diketahui banyak orang, Samarinda punya pabrik garam kemasan. Garam konsumsi beryodium dengan merek Cap Segitiga Pulau yang diproduksi PT Lima Pendowo. Unik memang, daerah yang tidak punya tepian pantai, tapi bisa memproduksi garam. "Saya juga baru tahu, makanya saya akan coba data, siapa tahu ada lagi (pabrik garam, Red) yang lain," kata Muhammad Faisal, kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Samarinda saat kunjungan, Kamis (6/2). Pabrik PT Lima Pendowo yang terletak di Jalan Untung Suropati ini memiliki 50 karyawan dan sudah berdiri selama 30 tahun. Diwariskan secara turun temurun. Setiap harinya, bisa memproduksi 10 hingga 12 ton garam siap jual. Faisal menjelaskan, pabrik ini memiliki 1.500 ton bahan baku garam yang dipasok dari Madura berupa garam kasar. Baru kemudian dipanaskan selama 5 sampai 6 jam untuk mengurangi kadar air. Sebelum   ditumbuk, dikeringkan, digiling dan diberi zat yodium. Terakhir, baru proses pengemasan. Garam dikemas dalam ukuran 200 gram. Dan dipasarkan dengan harga jual Rp 20 ribu per pak berisi 25 bungkus. Sementara, garam baru dipasarkan di Samarinda dan Tenggarong. Faisal pun mengimbau kepada warga Samarinda untuk bisa mengonsumsi garam produksi dalam daerah. "Selama ini kan produksi dari Jawa dan Surabaya. Ini sekarang kita punya loh, dengan kualitas yang sama karena sudah SNI dan BPOM," Disperin memang rutin melakukan kunjungan industri setidaknya dua kali dalam sebulan. Baik ke perusahaan maupun Industri Kecil dan Menengah (IKM). Sebelum melakukan kunjungan industri, staf Disperin akan melakukan monitoring. Kemudian hasil monitoring dilaporkan kepada Faisal untuk diklasifikasi. "Biasanya kita cari yang unik dan bagus. Karena ada kepentingan promosi," ujarnya. Selain ke PT Lima Pendowo, Disperin juga melakukan kunjungan ke home industry pada hari yang sama. Yaitu produk Roti Rasa Sayang di Jalan Adam Malik. Meski masih bersifat IKM, kapasitas rumah produksi ini sudah setaraf semi industri pabrik. Dalam sehari, bisa menghabiskan sekitar 500 kilo gram tepung sebagai bahan dasar roti. Usaha ini, sudah berdiri lebih dari 10 tahun . Dan mempekerjakan kurang lebih 30 karyawan. Faisal menyebut, home industry makanan jenis roti dan kue memang banyak di Samarinda. Ia menyebut, kebutuhan tepung untuk industri ini mencapai 40 ton dalam sehari. Dalam setiap kunjungan, Faisal juga melakukan evaluasi.  Terutama terkait kebersihan dan tingkat higienis produk. Serta sosialisasi label halal dan sertifikasi. "Itu biasanya tidak kita sampaikan langsung saat kunjungan, tapi beberapa hari kemudian. Kita kirim tim kecil ke sana. Karena tidak mau merusak mood, ketika kunjungan berlangsung," tutupnya. (krv/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: