Setelah Samarinda, Kini Warga Tenggarong Mengeluh Soal BBM Bermasalah

Setelah Samarinda, Kini Warga Tenggarong Mengeluh Soal BBM Bermasalah

Kendaraan milik warga yang alami brebet seelah mengisi BBM di SPBU. -istimewa-

Ia menyarankan agar masyarakat yang merasa dirugikan dapat mengonfirmasi langsung ke UPTD Metrologi Disperindag, guna memastikan kualitas BBM yang mereka beli.

Hingga saat ini, kasus dugaan BBM oplosan masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika mengalami hal serupa agar penyelidikan dapat berjalan lebih efektif.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengumumkan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan pada Minggu, 30 Maret 2025.

Adapun, hasil uji laboratorium ini menunjukkan bahwa produk bahan bakar Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo di Samarinda masih memenuhi spesifikasi yang ditentukan (on spec).

Hal itu ditegaskan oleh Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Kalimantan, Edi Mangun.

Ia mengatakan, setelah adanya laporan dari konsumen, pihaknya langsung melakukan pengambilan sampel di beberapa SPBU, khususnya di Kota Samarinda guna memastikan kualitas BBM yang disalurkan kepada konsumen.

"Mohon maaf atas yang terjadi. Kami sangat memahami kekhawatiran yang dirasakan oleh sebagian konsumen terkait adanya permasalahan dari kendaraan mereka. Setelah adanya laporan segera kami lakukan investigasi dan langsung kami ambil sampel ke beberapa SPBU di Samarinda dan hasilnya telah keluar,” ungkap Edi melalui keterangan tertulis kepada media ini, Selasa (1/4/2025) sore.

Adapun serangkaian tes uji coba itu dilakukan di laboratorium PT Kilang Pertamina Internasional Balikpapan.

BACA JUGA:Banyak Kendaraan

Edi menegaskan, hasil dari pengujian yang dilakukan pun masih sesuai standar dari Dirjen Migas.

"Hasil uji yang kami lakukan menunjukkan bahwa produk kami, yakni Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo, berada dalam kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Dirjen Migas,” terang Edi.

Dijelaskan Edi, pengujian ini dilakukan di laboratorium terakreditasi PT Kilang Pertamina Internasional Balikpapan.

Prosesnya pun telah melalui serangkaian pengujian ketat, untuk mengevaluasi berbagai aspek fisik dan kimia dari setiap jenis bahan bakar.

"Kami menggunakan metode yang sesuai standar untuk menilai berbagai parameter kualitas, seperti kandungan oktan, kestabilan, dan tingkat emisi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: