Malaysia Tangkap 7 WNI Pembobol Platform Minyak Petronas di Terengganu

KUALA LUMPUR, NOMORSATUKALTIM - Otoritas Malaysia menangkap 7 warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat dalam pembobolan dan pencurian di anjungan minyak milik Petronas di perairan Terengganu. 

Penangkapan ini dilakukan oleh Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (APMM) setelah menerima laporan dari Grup Keamanan Petronas mengenai dugaan instrusi di ladang minyak Tembikai (CPP TEMBIKAI).

Menurut Pengarah Dinas Kelautan Negara Bagian Terengganu, Kapten Maritim Mohd Khairulanuar Abdul Majid, operasi penangkapan bermula setelah Pusat Operasi Maritim Negara Bagian Terengganu (PUSOP) menerima informasi terkait aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut pada Rabu (19/2) sekitar pukul 13.30 waktu Malaysia (12.30 WIB).

Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya menerima laporan mengenai keberadaan orang tak dikenal di dalam platform tak berpenjaga tersebut. 

BACA JUGA: Fakta Baru Temuan BBPJN Kaltim! Pasca Tabrakan Tongkang ke Jembatan Mahakam

BACA JUGA: Otoritas Filipina Tangkap 30 WNI, Terkait Kasus Penipuan Online

"Saat dilakukan pemeriksaan, tim mendapati tanda-tanda bahwa anjungan tersebut telah disusupi, dan seseorang terlihat bersembunyi di ruang pembangkit listrik," ujar Kapten Khairulanuar dalam pernyataan resmi di laman APMM, dikutip dari Antara, Sabtu (22/2/2025).

Menindaklanjuti laporan tersebut, otoritas Malaysia mengerahkan kapal patroli KM RAWA yang sedang bertugas dalam Operasi IMAN untuk bergerak ke lokasi kejadian. 

Kapal patroli tiba di lokasi pada pukul 21.00 waktu setempat dan segera melakukan pemantauan fisik di sekitar anjungan minyak.

Namun, karena kondisi gelap serta ombak tinggi yang membahayakan personel, tim baru bisa menaiki anjungan pada Kamis (20/2) pukul 11.30 siang. 

BACA JUGA: Transaksi Togel Marak Terjadi di Pasar Sungai Dama, Satu Pria Terciduk Jadi Pengepul di Warung Kopi

BACA JUGA: Kapal Pukat Ikan Tenggelam di Perairan Korea Selatan, 1 WNI Hilang, 2 Selamat

Saat melakukan pemeriksaan, petugas menemukan kondisi anjungan dalam keadaan berantakan dengan sejumlah bukti aktivitas pencurian.

Petugas otoritas Malaysia menemukan banyak kabel yang telah dipotong, tumpukan baterai, wadah makanan, serta peralatan seperti pemotong kabel, kunci pas, dan tali yang digunakan untuk mencuri komponen di anjungan.

Sumber: