RSUD AM Parikesit Siap Tangani Virus Corona

RSUD AM Parikesit Siap Tangani Virus Corona

Plt Direktur RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang dr Martina Yulianti didampingi Wakil Direktur dr Mauritz Silalahi saat konferensi pers (Rafii/Disway Kaltim) === Kukar, DiswayKaltim.com - RSUD AM Parikesit menyiapkan penanganan virus corona. Mulai dari persiapan fasilitas kesehatan (faskes), hingga tenaga kesehatan. "Seluruh faskes sudah diminta assessment kesiapan jika ada pasien diduga terinfeksi," jelas Plt Direktur RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang dr Martina Yulianti saat konferensi pers, Rabu (29/1). dr Martina menjelaskan, tenaga kesehatan diinstruksikan menggunakan alat perlindungan diri (APD). Terutama tenaga kesehatan yang langsung berhadapan pertama kali dengan pasien yang terinfeksi. RSUD AM Parikesit merupakan faskes terbesar di Kukar. Juga merupakan rumah sakit rujukan. Sehingga dr Martina akan melibatkan bidang, instalasi, dan keilmuan terkait. Untuk mempersiapkan ruang isolasi dan keperluan lain. "Pada dasarnya kami sudah berproses menyiapkan hal ini," lanjut dr Martina. Wakil Direktur sekaligus Dokter Spesialis Paru, dr Mauritz Silalahi menjelaskan manajemen rumah sakit telah menyiapkan pintu masuk bagi pasien terduga terinfeksi virus corona melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan unit rawat jalan. "Antisipasi pertama yang dilakukan adalah alat pencegahan diri, baik pasien maupun petugas," terang dr Mauritz. Penata laksana juga telah disiapkan. Bagaimana pasien yang diduga terpapar virus corona ditangani di IGD. Selain itu bagaimana penanganan pasien jika dirawat inap, dan mempersiapkan pasien jika harus dipindahkan ke rumah sakit yang ditunjuk Kemenkes RI. "Sehingga harus disiapkan, karena ini kasus baru," beber dr Mauritz. Untuk itu, RSUD AM Parikesit menunjuk Dokter Spesialis Paru sebagai leader dalam penanganan kasus virus yang bermula dari Wuhan, Tiongkok itu. Bahkan saat ini, tim sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar. Tentang tindakan pemeriksaan dan pengiriman sampel. Terlebih perlakuan terhadap sampel dari pasien yang diduga terpapar mendapat perhatian khusus. Sampel harus dikirim ke pusat laboratorium PPI yang ada di Kemenkes RI. Untuk diketahui hasilnya apakah positif terpapar atau tidak. "Saat ini berproses di Diskes," pungkas dr Mauritz. (mrf/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: