Bukan di Jalanan, Polisi dan Demonstran Selesaikan Masalah di Atas Ring Tinju

Bukan di Jalanan, Polisi dan Demonstran Selesaikan Masalah di Atas Ring Tinju

Bripda Arjun dan Wibisono saat berduel di atas ring. -Gatan/disway-

Dengan persiapan yang singkat dan jadwal kerja yang padat, Bripda Arjun harus membagi waktu antara tugas kepolisian dan latihan tinju. Jadwalnya cukup berat. Usai piket pagi hingga malam, ia masih menyempatkan diri berlari tipis-tipis atau berlatih. Bahkan, pernah suatu ketika ia tidak tidur sama sekali usai piket malam hingga pagi dan harus langsung turun ke lapangan mengamankan aksi damai.  

“Latihan memang kurang maksimal, pernah sparing tiga ronde langsung KO kehabisan napas karena kurang tidur,” ceritanya sambil tertawa kecil.  

Meski demikian, dukungan dari rekan kerja dan pimpinan menjadi dorongan besar. Pihak Polresta Samarinda, termasuk Danru, Kanit, hingga Kasat Sabhara, memberikan izin dan semangat. Bahkan, sekitar 100 anggota Polresta Samarinda hadir di tribun B untuk memberikan dukungan langsung.   

BACA JUGA:Pelindo Balikpapan Prediksi Lonjakan Penumpang Saat Libur Natal dan Tahun Baru Mencapai 20 Persen

BACA JUGA:Akibat Malas Bekerja dan Ketagihan Judi Online, Seorang Suami Dibakar Istri

“Awalnya saya enggak berani cerita ke pimpinan. Tapi begitu ketahuan, komandan regu langsung mengarahkan untuk memberitahu pimpinan. Bahkan pas hari H, hampir 100 anggota Polresta datang memenuhi tribun B untuk mendukung saya. Itu bikin saya bangga,” tambah Arjun.  

Sabtu malam, 14 Desember 2024, di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, hari yang ditunggu-tunggu tiba. Bripda Arjun dan Wibisono dengan gagahnya menaiki ring. Tiga ronde penuh berjalan dengan seru. Disaksikan oleh ratusan mata. Arjun pun akhirnya keluar sebagai pemenang.

Pria kelahiran Tenggarong 20 Oktober 2002 ini berkata. Pertandingan ini bukan soal kalah atau menang. Tapi menyelesaikan masalah secara sportif.  Bripda Arjun menyampaikan pesan khusus untuk para mahasiswa.

“Jangan anggap kami ini aparat arogan yang menghalangi aksi kalian. Di balik seragam ini, kami sama seperti kalian. Rakyat biasa yang juga membayar pajak. Bedanya, hak bersuara kami terbatas, sedangkan kalian bebas menyuarakan aspirasi,” ucapnya.  

Namun, ia menegaskan agar aspirasi disampaikan dengan cara yang tertib dan sehat.

BACA JUGA:Wacana Kepala Daerah Dipilih oleh DPRD kembali Mencuat, Ketua Komite DPD RI Angkat Bicara

“Demo itu hak kalian, asal tujuannya jelas, paham konteksnya, tidak anarkis, tidak merusak fasilitas umum, dan tidak memaki-maki aparat yang sedang bertugas. Kami akan bantu kawal dan jaga aksi kalian,” tutup Arjun yang juga lulusan SPN tahun 2022 itu.

Prestasi ini mendapat apresiasi dari Kasat Samapta Polresta Samarinda, AKP Baharuddin.

“Selamat kepada Bripda Arjun atas kemenangan yang diraih. Ini menjadi kebanggaan bagi satuan dan institusi. Semoga bisa terus berlatih dan mengembangkan keterampilan hingga ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.  

Dengan langkah ini, Bripda Muhammad Nur Arjun Amrullah ingin membuktikan. Bahwa konflik bisa diselesaikan dengan cara sehat, damai dan sportif. Tidak perlu anarkis di jalanan. Tetapi bisa di atas ring sebagai simbol penyelesaian yang lebih elegan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: