Nasib Apes Pengusaha Pariwisata, Kunjungan Wisatawan di Samarinda Menurun Dua Tahun Terakhir

Nasib Apes Pengusaha Pariwisata, Kunjungan Wisatawan di Samarinda Menurun Dua Tahun Terakhir

Jessica Park Samarinda.-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Sejumlah objek wisata di Samarinda alami penurunan tingkat kunjungan. Lemahnya perekonomian masyarakat diklaim sebagai penyebabnya.  

Kota Tepian sendiri memiliki 4 kategori Objek Daya Tarik Wisata (ODTW). Wisata tersebut di antaranya adalah objek Wisata buatan, Wisata religi, Wisata adat dan Wisata belanja.

Berdasar data Dinas Pemuda olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda, tercatat sebanyak 2.154.194 wisatawan mengunjungi 27 objek wisata sejak 2022. Lalu pada 2023 ada sekitar 1.836.473 jiwa. Hal ini menunjukan adanya penurunan pengunjung sekitar 300 ribu jiwa.

BACA JUGA:Penolakan Revisi UU Pilkada Berlanjut di Samarinda, Mahasiswa-Akademisi Tegas Menolak

BACA JUGA:Polresta Samarinda Gelar Apel Operasi Mantap Praja untuk Amankan Pilkada 2024

Kendati demikian, Beberapa objek wisata unggulan cukup lama bertahan. Seperti, Objek wisata religi Islamic center, Mahakam Lampion Garden (MLG), Jessica Waterpark, Citraland Waterpark, Objek wisata alam Tebing lonceng, dan Rumah ulin Arya. Semuanya masih menjadi primadona di kalangan pengunjung setiap tahun.

Salah satu objek wisata terbanyak pengunjung adalah Islamic Center. Dimana sejak 2022 terdapat sebanyak 1.801.635 menjadi 1.336.350 pengunjung di tahun 2023. Disusul Mahakam Lampion Garden (MLG) dari 76.426 menjadi 69.835 wisatawan. Dan urutan ketiga, Jessica waterpark 40.102 menjadi 60.944 pengunjung. Jumlah pengunjungnya justru yang paling meningkat.

Kabid Pengembangan Pariwisata Disporapar Samarinda, Nur Asikin mengatakan bahwa hal itu terjadi karena menurunnya minat kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Dan seiring penurunan pendapatan ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024 Penduduk Kota Samarinda Terus Bertambah

"Untuk kondisi sekarang kendala pastinya selalu ada, tapi bagaimana cara kita menyikapinya. Tapi dalam hal promosi, Belum terlalu fokus mempromosikan karena saluran (media-red) dan anggaran kita terbatas," ungkapnya saat dikonfirmasi awak nomorsatukaltim (26/8/2024).

Demi mensiasati itu, perihal promosi, penataan, dan pembenahan, telah ia koordinasikan dengan menggandeng OPD terkait. Seperti Diskominfo dan PUPR. Pun itu saja tidak cukup. Dalam pengerjaan proyek destinasi buatan itu diperlukan modal dari investor yang tertarik menanamkan modalnya.

Nur Asikin menilai, samarinda secara geografis bukanlah kawasan pegunungan. Berbeda dengan wisata alam di pulau Jawa. Sehingga ini menjadi pekerjaan Pemkot Samarinda untuk menyulap berbagai titik di daerah ini menjadi destinasi wisata buatan.

BACA JUGA:Pemerintah Kota Samarinda Buka 100 Formasi CPNS 2024

BACA JUGA:Jumlah TPS di Samarinda Turun Jadi 1.201 Unit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: