Aktivis Diduga Ditahan Ketika Rayakan HUT ke-79 RI di Pulau Balang, Kabid Humas Polda Kaltim: Makan-makan Saja

Aktivis Diduga Ditahan Ketika Rayakan HUT ke-79 RI di Pulau Balang, Kabid Humas Polda Kaltim: Makan-makan Saja

Kain besar bertuliskan “Indonesia Not For Sale” yang dibentangkan oleh aktivis Greenpeace di Jembatan Pulau Balang, pada Sabtu (17/8/2024) lalu. (Dok. AJI Balikpapan)--

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia yang digelar di Teluk Balikpapan, pada Sabtu (17/8/2024) lalu, berakhir dengan insiden penahanan sejumlah aktivis dan jurnalis oleh aparat keamanan.

Acara ini diselenggarakan oleh koalisi masyarakat sipil bersama penduduk di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Mereka mengadakan berbagai kegiatan untuk memperingati hari kemerdekaan, yang termasuk upacara bendera yang dihadiri oleh puluhan warga dan organisasi masyarakat sipil di Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara.

Highlight acara tersebut yakni pembentangan kain merah sepanjang 50x15 meter dengan pesan “Indonesia is not for sale, Merdeka!” di Jembatan Pulau Balang oleh aktivis Greenpeace.

Berbagai banner dengan pesan seperti “Selamatkan Teluk Balikpapan,” “Tanah untuk Rakyat,” dan “79 Tahun Merdeka, 190 Tahun Dijajah” juga turut dipamerkan dari perahu-perahu kayu yang mengikuti parade di bawah jembatan.

BACA JUGA : 17 Dentuman Meriam Iringi Peringatan HUT RI Ke-79 di Tenggarong

Namun, di tengah-tengah perayaan, aparat keamanan tiba dan menangkap beberapa peserta.

Ketua AJI Samarinda, Yuda Almerio, yang sebelumnya berada di lokasi, dalam konferensi pers yang dipandu oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melalui webinar, pada Minggu (18/8/2024) siang, mengungkapkan bahwa setelah spanduk dibentangkan, aparat Polairud datang menanyakan siapa yang memimpin aksi ini.

“Kami memperkenalkan diri, tetapi ada kuasa hukum yang tinggal untuk bernegosiasi,” kata Yuda.

Ia menambahkan bahwa proses negosiasi berlangsung tegang, dan kata Yuda mereka diminta turun dari kapal.

“Ada juga yang bertanya, ‘Kamu takut?’ Saya merasa itu adalah bentuk serangan psikologis,” jelas Yuda.

Setelah melihat rekan-rekannya dibawa ke darat, Yuda memutuskan untuk tetap meliput dari atas kapal.

BACA JUGA : Peringati HUT Republik Indonesia Ke-79, Masyarakat Sipil Bentangkan Spanduk “Indonesia Is Not For Sale”

Penahanan berlangsung lebih dari satu jam, dengan mereka hanya didata tanpa pemeriksaan lebih lanjut. 

“Untungnya, ponsel kami tidak diperiksa,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: