BPS: Turun, Pengangguran di Balikpapan 7,29 Persen

BPS: Turun, Pengangguran di Balikpapan 7,29 Persen

Membaiknya perekonomian merangsang penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi. Tahun depan, kondisi ini diperkirakan jauh lebih baik. Beroperasinya Tol Balsam akan mempercepat perputaran ekonomi menyambut dimulainya konstruksi ibu kota negara. (Disway Kaltim)

Balikpapan, DiswayKaltim.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan mencatat jumlah pengangguran menurun mendekati akhir 2019.

Menurut hasil survei BPS yang diterbitkan Senin, 23 Desember 2019, angka pengangguran turun 10 ribu orang. Dari sebelumnya 29.491 orang atau 9,52 dari angkatan kerja tahun 2018, menjadi 18.800 orang atau 7,29 persen dari angkatan kerja.

Kepala BPS Kota Balikpapan Achmad Zaini menjelaskan, penurunan angka pengangguran disebabkan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan. “Kondisi perekonomian Balikpapan mulai membaik ditopang beberapa proyek strategis dan infrastruktur,” kata  Achmad Zaini.

Sampai tahun ini jumlah angkatan kerja sebanyak  mencapai 319.774 orang, meningkat sebanyak 9.985 orang dibanding angkatan kerja 2018 sebesar 309.789 orang.

Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja di Balikpapan mencapai 300.974 orang. Jumlah itu meningkat sebanyak 20.677 orang dibanding 2018 sebanyak 280.297 orang.

Dari jumlah itu, buruh atau karyawan menempati urutan terbanyak dengan 181.786 orang atau 60,40 persen. Diikuti berusaha sendiri sebanyak 59.685 orang kemudian berusaha dibantu buruh sebanyak 24.081 orang.

Sedangkan sisanya jumlah pekerja keluarga, berusaha dibantu buruh dan jumlah pekerja bebas di pertanian yang hanya mencapai 2,59 persen.

Asal tahu saja, jumlah penduduk Kota Balikpapan tahun ini diperkirakan mencapai 655.178 jiwa. Dari angka itu, penduduk usia kerja mencapai 74,93 persen. Penduduk usia kerja terbagi dua kelompok. Yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

Angkatan kerja adalah warga yang sudah bekerja dan warga yang mencari pekerjaan. Sedangkan bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya.

Achmad Zaini menjelaskan persentase yang tergolong angkatan kerja adalah tingkat partisipasi angkatan kerja, dimana pada tahun ini sebesar 64,14 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,29 persen. “Menurun dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 9,52 persen. Artinya setiap 100 angkatan kerja, terdapat 7-8 orang yang menganggur,” ulasnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Balikpapan Tirta Dewi mengklaim angka pengangguran setiap tahun terus mengalami penurunan sejalan dengan target pemerintah.

“Kami menargetkan pada 2020 juga mengalami penurunan sebesar 4,5 persen sesuai target dari pemerintah kota. Dan diperkirakan akan tercapai karena dari pemerintah juga mendorong untuk menekan mudah-mudahan sebesar  2,44 persen,” katanya.

Pemerintah optimistis angka pengangguran mampu ditekan sejalan dengan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) mengingat proses kontruksi mulai berjalan.

Dia juga mengharapkan kepada sumber daya manusia atau tenaga kerja bisa melihat peluang kerja yang semakin bertambah. Apalagi pembangunan ibu kota negara baru akan dimulai tahun depan dan Balikpapan sebagai kota penyangga yang tentunya akan berdampak pada daerah.

“Tenaga kerja dan pencaker diharapkan juga mencari peluang yang bisa ditangkap bukan hanya dari pemerintah tapi juga dari swasta untuk memperoleh sebuah pekerjaan,” pungkasnya.

Dari data-data yang dikeluarkan BPS terungkap persentase tingkat pengangguran terbuka di Kota Balikpapan tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pada 2017, angka pengangguran sebesar 10,39 persen, tahun 2018 sebanyak 9,52 persen dan tahun ini 7,29 persen. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: