Tahun 2050, Pengamat Ini Bilang Samarinda Diprediksi Tenggelam
Bernaulus Saragih. (Khajjar/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Kota Tepian diprediksi tenggelam 2050 mendatang. Bukan tanpa alasan. Selain tingginya sedimentasi, pasang surut air laut juga kian meninggi. Hal itu diutarakan Pengamat Lingkungan Bernaulus Saragih mengatakan. Menurutnya ada dua penyebab. Pertama, tingginya sedimentasi di Sungai Mahakam yang akibatkan pendangkalan. Konsekuensinya adalah banjir. Selain curah hujan, pemanfaatn ruang Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus juga masih minim. Akibatnya daerah resapan air menjadi berkurang. Samarinda sendiri menjadi langganan banjir di beberapa titik setiap kali hujan deras melanda. Karena itu pemulihan DAS dianggap sangat penting. Bernaulus menjelaskan terjadi penumpukan pedangkalan di kawasan delta Sungai Mahakam. Sehingga ketika banjir besar, aliran air tidak dengan mudah mengalir ke laut. Tetapi terhambat perlahan-perlahan oleh pendangkalan di kawasan delta mahakam tadi. "Lihat saja Sungai Mahakam saat musim kemarau, dangkal itu sekarang," Sebut dosen Fakuktas Kehutanan Unmul ini. Pembukaan lahan perkebunan dan pertambangan secara massif dituding sebagai penyebab utama tejadinya sedimentasi. "DAS (Daerah Aliran Sungai,red) kan luas, dua per tiga, out flownya ke laut ‘kan cuma Mahakam," imbuhnya. Faktor kedua adalah perubahan iklim secara global. Dimana pasang air laut semakin meninggi. Factor ini terjadi di seluru negara. Ia pun berharap pemerintah bisa melakukan upaya pencegahan. Termasuk koordinasi dari pemerintah Kota Samarinda, Pemkab Kukar, Kutim dan Mahulu. "Karena sumber masalahnya dari empat kabupaten itu, jadi harus berkoordinasi," serunya. (krv/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: