Warga Samarinda Dianggap Konsumtif, Jadi Surga bagi Toko Ritel Modern

Warga Samarinda Dianggap Konsumtif, Jadi Surga bagi Toko Ritel Modern

Retriantina Marhendra atau Rere (depan rambut sebahu) bersama para jurnalis di salah satu kafe di Jalan Hasan Basri. -ist-nomorsatukaltim.disway.id

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Tingkat konsumsi masyarkat Samarinda cukup tinggi. Ini membuat Kota Tepian menjadi surga bagi para ritel modern untuk berinvestasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda tahun 2024, tingkat pengeluaran per kapita warga Kota Samarinda per bulan sebanyak 58,50 persennya mau mengeluarkan uang di atas Rp 1.500.00.

Jika difokuskan pada kelompok makanan, terkhusus makan dan minuman jadi, orang Samarinda per bulannya rata-rata mampu mengeluarkan uang sebanyak Rp 350.000.

Sedangkan menurut data dari Dinas Perdagangan Kota Samarinda, toko ritel modern yang tersebar di seluruh wilayah Samarinda menyentuh angka 250 toko ritel modern.

Baca Juga:

Harga Gula Pasir di Samarinda Merangkak Naik, Stok Langka di Retail Modern

Dari data tersebut menunjukkan kegiatan ekonomi di Kota Samarinda cukup menggeliat dan menjanjikan untuk berinvestasi.

Atas tingginnya tingkat konsumsi warga Samarinda dan banyaknya toko ritel modern itu, Retriantina Marhendra selaku Corporate Communication Manager Alfimidi mengaku, jika toko ritelnya dapat berkembang di Samarinda.



“Di Kota Samarinda sendiri saja, toko-toko ritel kami sangat bisa berkembang dengan baik dan tentunya memiliki prospek yang bagus,” katanya pada saat diskusi bersama media, Rabu (24/04/2024) sore tadi.

Tipikal masyarakat Samarinda rata-rata konsumtif. Jadi eksistensi toko-toko ritel di kota ini dapat tumbuh baik.

Baca Juga:

Update Harga Bahan Pokok Kaltim 19 April, Harga Gula Masih Stabil Tidak Naik

Kemudian, katanya, budaya nongkrong di Kota Tepian ini juga menjadi perhatian Retriantina. Pun menjamurnya kafe-kafe atau yang sejenisnya. Perempuan yang sering disapa Rere ini menganggap itu sebagai indikator tingginya tingkat konsumerisme.

“Yang saya perhatikan di Samarinda ini, selain dari banyaknya toko ritel kami hadir disini, kita tidak kehabisan tempat untuk hanya sekedar ngumpul atau nongkrong karena banyaknya kafe-kafe di Kota ini,” kata Rere. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: