Empat Ruko Terbakar, Penonton Membludak Ganggu Proses Pemadaman

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Si jago merah kembali mengamuk di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kali ini kebakaran terjadi di d Jalan Pelita, Kota Samarinda pada malam hari ini (15/04/2024). Sedikitnya, 4 ruko rusak parah akibat kejadian ini.

Membludaknya penonton yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP), mengganggu petugas pemadam kebakaran (PMK) yang berusaha menjinakkan kobaran api.

BACA JUGA: Kebakaran Melalap 15 Ruko di Sungai Ampal Balikpapan, Satu Motor Ikut Terbakar

Total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, mengingat 4 bangunan ini digunakan sebagai tempat usaha.

“Kobaran api cepat membesar mengingat ini semua menjadi tempat usaha, seperti usaha jual minuman dan alat elektronik,” ucap Ilmi, petugas pemadam Kota Samarinda .

Proses pemadaman sedianya membutuhkan waktu sekitar satu jam saja. Namun, petugas kesulitan bermanuver karena terhalang oleh penonton.

BACA JUGA: Kebakaran di Sungai Ampal Balikpapan, Satu Bocah Meninggal, Jenazahnya Tertutup Puing-Puing Bangunan

“Pemadaman sendiri membutuhkan waktu 1 jam 20 menit karena para petugas dan relawan banyak yang berdatangan membantu. Selain itu juga karena ini di pinggir jalan, jadi yang datang bisa dengan maksimal menyemprotkan air,” tuturnya.

Seorang relawan mengalami luka robek di kepala saat membantu proses pemadaman api pada musibah kebakaran di Jl Pelita, Samarinda.-(Ist/ Nomorsatukaltim)-

Ilmi mengeluhkan orang-orang yang tidak berkepentingan memadati TKP sekedar untuk menonton. 

“Kami sebagai petugas yang memadamkan api sebetulnya marah karena orang-orang di sini kebanyakan hanya sekedar menonton saja. Poin pertama kami sangat terganggu dalam proses penyiraman dan yang kedua seperti tidak memiliki rasa empati kepada orang yang terkena musibah kebakaran ini,” ungkap Ilmi.

BACA JUGA: Enam Kali Kebakaran Menyerang Selama Ramadan, di Sini Lokasi-lokasinya

Para petugas juga menyampaikan, ke depannya orang-orang yang tidak terdampak atau tidak berkepentingan terhadap pemadaman agar tidak berada di TKP. Tentu tak elok menonton musibah yang dialami oleh orang lain.

Sumber: