Nobar Film Eksil di Samarinda Dibatalkan Sepihak, Aksi Kamisan Kaltim Sebut Pembungkaman Demokrasi

Nobar Film Eksil di Samarinda Dibatalkan Sepihak, Aksi Kamisan Kaltim Sebut Pembungkaman Demokrasi

Nobar film EKSIL dibatalkan sepihak oleh pengelola bioskop waralaba di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.-(Disway Kaltim)-

 

Tentang Film Eksil

Film ini berdasarkan kisah nyata yang mengangkat kehidupan para WNI yang dicabut kewarganegaraannya (Eksil) akibat kondisi politik yang terjadi di Indonesia pada tahun 1960-an. 

BACA JUGA: Peradi Bantah Klaim Wali Kota Balikpapan Soal Tuntasnya Proyek DAS Ampal

Pada kurun waktu tersebut Pemerintah Indonesia mengirim putra-putri terbaiknya untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi di Negara Komunis seperti Uni Soviet dan China.

Saat konflik politik itu memuncak pada tahun 1965 yang kita kenal dengan istilah G30S/PKI atau GESTAPU, para pelajar yang dikirim ke luar negeri itu dituduh sebagai simpatisan atau antek Partai Komunis Indonesia (PKI).

Mereka tak diizinkan untuk pulang ke Indonesia selama tidak menandatangani surat pernyataan dan tentunya menjalani beberapa rangkaian interogasi dan intimidasi. 

BACA JUGA: Wali Kota Klaim Proyek DAS Ampal Balikpapan Sudah Tuntas

Akibatnya, mereka kehilangan status kewarganegaraan dan menjadi seorang eksil yang harus berjuang mati-matian untuk bertahan hidup di negara yang mau menampung.

Penderitaan mereka tak berhenti sampai di situ. Para eksil harus kehilangan kontak dengan keluarga mereka yang turut jadi korban konflik politik tahun 1965 tersebut.

Film besutan Lola Amaria berdurasi 1 jam 58 menit ini berhasil menyabet penghargaan film Indonesia terbaik di JAFF 2022. 

Film ini tayang perdana pada 7 November 2022 di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: