Tercatat 60 Kasus DBD Terjadi di Kabupaten Berau Dalam Sebulan
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Garna Sudarsono.-Disway Kaltim-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Angka pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Berau tercatat mencapai 60 kasus hingga akhir Januari 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Berau, Garna Sudarsono mengungkapkan, kasus DBD tersebar di beberapa daerah yakni Kecamatan Tanjung Redeb, Kecamatan Batu Putih, Kecamatan Tabalar sebanyak, Kecamatan Teluk Bayur, dan Kecamatan Gunung Tabur.
"Untuk puskesmas yang tidak memiliki kasus DBD yaitu Suaran, Tanjung Batu, Pulau Derawan, Talisayan, Maratua, Merapun, Long Boy, Segah dan Long Laai," ujarnya.
Dikatakannya, Dinkes Berau telah mengeluarkan surat edaran kepada semua puskesmas yang ada di Kabupaten Berau untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap gejala DBD.
"Lingkungan yang kurang bersih dan perubahan iklim menjadi faktor utama peningkatan kasus. 10 kabupaten di Kalimantan Timur, termasuk Berau, berada di zona merah DBD," ucapnya.
Garna menyebut, pada Tahun 2023 gejala DBD di Berau mencapai hingga 331 kasus, diantaranya terjadi 2 kematian pada akhir 2023. Untuk itu, Dinkes Berau melakukan kerjasama lintas sektor dengan melibatkan masyarakat dalam pengendalian jentik nyamuk, terutama di lingkungan dengan tingkat kasus DBD tinggi.
"Serta melakukan Abatisasi untuk membunuh jentik. Pemberian Abatisasi dengan detail memastikan efektivitas dan daya tahan hingga 6 bulan," ungkapnya.
Untuk mencegah terjadinya gejala DBD, masyarakat diimbau melakukan 3M, yaitu menutup tempat penampung air, menguras tempat penampung air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
"Kami berharap kolaborasi semua pihak dapat memitigasi dampak peningkatan kasus DBD di daerah ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: