Gila, Saham Meta dan Amazon di Pasar Asia Naik Drastis, Melampaui Perkiraan
Meta dan Amazon catatkan kenaikan nilai saham di pasar saham asia.-AFP-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Harga saham Meta dan Amazon tiba-tiba melonjak di pasar saham asia. Kondisi ini tentu mengejutkan sebab harga saham asia kondisinya rata-rata tengah melemah.
Di Hong Kong Indeks Hang Seng pada Jumat 3 Februari 2024 naik sekitar 2 persen pada perdagangan pagi, sebelum memangkas kenaikannya. Sementara Indeks Nikkei Jepang naik 1 persen, Indeks NSE NIFTY 50 India naik lebih dari 1,5 persen. Meski naik secara keseluruhan, justru perkembangan saham sedang merosot karena ekonomi di Tiongkok kini sedang melemah. Dimana pendapatan domestic bruto (PDB) di negara itu hanya sekitar tiga persen sepanjang 2023 lalu.
Namun, Meta, perusahaan induk Facebook, pada hari Kamis 2 Februari 2024 lalu justru melaporkan hasilkan pendapatan sebesar $ 40,1 milyar. Dan laba sebesar $14 milyar untuk kuartal keempat 2023. Jauh melampaui perkiraan para analis. Harga saham Meta melonjak lebih dari 14 persen hingga melampaui $ 445 dalam perdagangan setelah jam kerja.
Ini merupakan momen bersejarah bagi Meta karena mereka mengumumkan akan membayar deviden pada pemegang saham sebesar 50 sen per saham.
"Kami mengalami kuartal yang baik karena komunitas dan bisnis kami terus berkembang," kata CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam sebuah pernyataan dikutip Al Jazeera.
Hasil kuartal keempat 2023 Amazon juga melampaui perkiraan dengan penjualan sebesar $ 170 miliar, yang membuat sahamnya naik sebanyak 9 persen.
Bisnis cloud AWS Amazon juga membukukan hasil yang positif untuk kuartal terakhir, dengan pendapatan mencapai $ 24,2 miliar.
"Q4 ini merupakan musim belanja liburan yang memecahkan rekor dan menutup tahun 2023 yang kuat untuk Amazon," kata CEO Amazon Andy Jassy.
Meta dan Amazon sendiri sebelumnya pernah melakukan pemangkasan biaya dengan mem-PHK sekitar 48.000 karyawan sejak 2022. Gara-gara saham yang melonjak drastis di pasar Asia ini, kedua raksasa teknologi ini justru berhasil menambahkan $ 280 miliar ke pasar AS pada hari Kamis lalu. Dengan S&P500, Indeks Komposit NASDAQ dan Dow Jones Industrial Average, semuanya ditutup dengan catatan positif.
Meningkatnya kinerja Meta dan Amazon di kuartal keempat ini justru menjadi titik terang bagi pemerintahan AS, yang kini sedang serius menanganani dugaan pelanggaran keamanan online.
Sayangnya raihan positif itu tidak terjadi pada perusahaan AS lainnya di pasar saham Asia. Apple misalnya. Sahamnya merosot 3,3 persen karena penurunan penjualan iPhone sebesar 13 persen di Tiongkok. Penjualan produk iPhone masih kalah tenar dengan merek lokal seperti Huawei dan Xiaomi yang berhasil menggulingkan posisi pasar iPhone yang dulunya dominan.
Perusahaan induk Google, Alphabet, pada hari Selasa lalu juga mengumumkan hasil keuangan kuartal keempat. Hasilnya sama dengan Apple. Sahamnya turun lebih dari enam persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: